TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Tiga orang di India tewas setelah mengonsumsi mangga bekas gigitan kelelawar yang ditemukan di rumah.
The Indian Express seperti dikutip dari Kompas.com melaporkan, ketiga orang tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari dua kakak beradik dan bibi mereka.
Otoritas kesehatan di negara bagian Kerala menyatakan, tiga anggota keluarga itu tewas akibat virus nipah yang bisa ditularkan oleh hewan.
Sementara itu, ada enam orang lainnya yang juga meninggal diduga disebabkan oleh virus yang sama.
Selain itu, 25 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita gejala infeksi virus nipah di wilayah Kozhikode.
Dilansir dari BBC, Senin (21/5/2018), pejabat otoritas kesehatan di Kerala, Rajeev Sadanandan, mengatakan, seorang perawat yang menangani pasien juga meninggal dunia.
"Kami telah mengirim sampel darah dan cairan tubuh dari semua korban yang meninggal untuk dikonfirmasi oleh Institut Nasional Virologi di Pune," katanya.
"Sejauh ini, kami mendapat konfirmasi ada tiga yang tewas akibat virus nipah," ucapnya.
Saat ini, otoritas terkait sedang mengupayakan tindakan pencegahan untuk menghindari jumlah penyebaran penyakit, sebab fasilitas perawatan yang terbatas.
Sejauh ini, belum ada vaksin untuk menghalau virus yang memiliki potensi mematikan hingga 70 persen.
Virus nipah juga masuk dalam 10 besar penyakit yang oleh WHO diidentifikasi sebagai potensi wabah selanjutnya.
Infeksi akibat virus Nipah pada tubuh manusia pertama kali ditemukan pada 1999.
Saat itu, wabah radang otak dan penyakit pernafasan menjalar pada peternak babi dan warga yang kontak dekat dengan babi di Malaysia dan Singapura.
Dari hampir 300 kasus, lebih dari 100 orang tewas akibat virus tersebut.
Untuk menghentikan infeksi wabah, lebih dari satu juta babi dibunuh sehingga menyebabkan kerugian perdagangan luar biasa bagi Malaysia.(*)