News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nasib Rebecca, Wanita yang Dituduh Menembak Mati Perawat Palestina Saat Sedang Menolong

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Rebbeca dan Razan

TRIBUNNEWS.COM -- Kematian Razan al-Najjar, paramedis Palestina yang tewas ditembak tentara Israel masih ramai diperbincangkan.

Setelah meninggalnya Razan, beredar foto seorang tentara yang diklaim membunuhnya.

Tuduhan pada seorang wanita bernama Rebecca tersebut, diduga berasal dari akun Facebook Suhair Nafal (dengan lebih dari 13.000 followers), seorang wanita yang tinggal di Chicago, Illinois, yang mengatakan dia berasal dari Ramallah.

Akun wanita tersebut mem-posting foto Rebecca yang diterbitkan empat tahun lalu di akun Facebook resmi militer Israel, 'Israel Defense Forces'.

Baca: Usai 5 Bulan, Pengacara Bocorkan Nasib Perawat yang Lecehkan Pasien, Sebut Ada yang Todongkan Pistol

Posting-an asli Nafal, diterbitkan pada pukul 8.25, tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Rebecca membunuh Najjar.

Sebaliknya, ia menempatkan foto-foto kedua wanita berjejer satu sama lain, menyebut Rebecca sebagai "Zionis Amerika dari Boston dengan 'zero ties' untuk menduduki Palestina yang bergabung dengan militer 'Israel' (untuk berpartisipasi dalam pembersihan etnis penduduk asli Palestina)".

Nafal, dilansir dari timesofisrael.com, mengambil gambar dan deskripsi Rebecca dari unggahan di akun Facebook resmi IDF pada Mei 2014.

Pada unggahan tersebut, militer menuliskan dia sebagai seorang tentara kelahiran Boston yang, pada usia 18, pindah ke Israel dan 'bergabung dengan IDF sebagai seorang prajurit yang berspesialisasi dalam pendidikan, tetapi kemudian memutuskan bahwa dia dimaksudkan untuk lapangan.'

Dalam gambar, Rebecca terlihat berdiri di padang pasir dengan peralatan tempur lengkap, tersenyum ke kamera saat dia memegang senapan M-16.

"Hari ini dia adalah seorang pejuang terlatih di IDF Field Intelligence, membela rumah yang dia kenal dan cintai," tulis akun Facebook IDF.
Tiga jam setelah Nafal menerbitkan posting-annya, halaman Facebook 'Freedom for Gaza' yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut, mengunggah dan mengutip deskripsi mantan tentara dari 2014 tersebut, lalu menambahkan: "'Pembunuh terlatih' ini mengeksekusi seorang perawat Palestina berusia 21 tahun di Gaza saat dia membantu warga sipil yang terluka."

Informasi tersebut lalu tersebar dan ikut dibagikan akun-akun media sosial lainnya.

Nama wanita bernama Rebecca-pun ikut merasakan imbasnya.

Ia dituduh sebagai sniper yang menewaskan Najjar.

Fotonya pun viral dan beredar di media sosial.

Akhirnya Rebeccapun angkat bicara.

Dilansir dari TribunBogor, berikut pengakuannya :

1. Tak pernah jadi sniper

Situs Times of Israel menghubungi langsung Rebecca untuk meminta keterangan darinya.

Rebecca memang seorang tentara IDF (Israel Defense Forces) dan direkrut pada tahun 2014.
Namun tidak sekalipun dia menjadi sniper selama bertugas menjadi tentara IDF.

Dia hanya bertugas sebagai tentara biasa dan tidak pernah mengambil pelatihan sebagai penembak jitu.

2. Seorang guru

Saat ini, Rebecca juga sudah tidak aktif dan diberhentikan selamanya dari IDF selama 2 tahun terakhir ini.

Dia memang masih tinggal di Israel, tapi bekerja sosial sebagai relawan guru bahasa Inggris di sekolah dasar di Israel.

3. Foto yang tersebar memang Rebecca

Foto Rebecca dengan seragam IDF dan membawa pistol memang benar dirinya.

Foto itu diterbitkan di halaman Facebook Israel Defense Forces pada 27 Mei 2014 saat Becca baru saja bergabung.

Saat ini, militer Israel mengklaim sedang melakukan penyelidikan terkait penembakan Razan al Najjar.

Yang jelas, foto Rebecca dengan tuduhan sebagai pembunuh Razan itu tidak benar.

4. Nasibnya kini

Sayangnya, sejak berita hoax itu tersebar, Rebecca mendapat pesan ancaman di media sosialnya dan membuatnya terpaksa menutup akun Instagramnya.

Dia lalu menghubungi kantor polisi setempat, meminta bantuan karena banyak sekali ancaman dikirim ke kotak pesan Facebooknya.

Termasuk ancaman pembunuhan.

Juru bicara IDF mendorong Rebecca untuk membuat video klarifikasi tentang rumor tersebut.

Video itu dipublikasikan oleh kelompok advokasi Israel, StandWithU.

5. Video klarifikasi Rebecca

Dalam video tersebut, Rebecca mengatakan bahwa postingan di "Freedom for gaza" telah "menyebabkan ratusan pesan kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap hidup saya dan kehidupan teman saya."

Ia juga mengatakan halaman Facebook yang mendukung kelompok-kelompok teror Palestina harus mengajukan protes terhadap Hamas, jika para administrator khawatir tentang nasib warga Gaza - klaim umum yang dibuat oleh para pejabat Israel.

“Mereka mengatakan kepada saya apa yang harus saya katakan di video. Saya sedikit ketakutan. Saya baru saja mengatakannya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu akan membantu menghentikan ini, ”kata Rebecca.
Begitu publik tahu jika klaim terhadap Rebecca ternyata salah, Nafal dan halaman Facebook 'Freedom for Gaza' mengedit posting-annya.

Nafal menukar gambar Rebecca dengan seorang tentara IDF wanita yang berbeda dan menghapus deskripsi Rebecca.

Nafal juga menerbitkan posting kedua yang mengatakan bahwa dia tidak pernah bermaksud untuk menyatakan bahwa Rebecca telah membunuh Razan, tetapi tetap menyatakan bahwa Rebecca masih seorang 'teroris'.

Sementara, halaman Facebook 'Freedom for Gaza' menjaga posting-an aslinya tetap utuh, tetapi menambahkan pemberitahuan di bagian atas, “apakah itu sniper atau yang lainnya, apakah itu benar-benar penting? Mereka SEMUA membunuh lelaki, perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 5 Pengakuan Wanita yang Dituduh Tembak Razan Najjar, Profesi Sebenarnya hingga Nasibnya Sekarang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini