TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sudah dirancang sekitar dua bulan.
Namun ternyata masih ada staf Kementerian Luar Negeri AS yang tidak tahu kalau Singapura adalah sebuah negara dan berpikir masih bagian dari Malaysia.
Hal itu terungkap dalam postingan transkrip dari konferensi pers Menlu AS Mike Pompeo yang disebarkan, Senin (11/6/2018).
Seperti dilansir The Star Malaysia, tempat konferensi pers itu disebutkan "JW Marriott, Singapura, Malaysia namun, kemarin, kesalahan itu langsung diperbaiki.
Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan puncak bersejarah dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura.
Baca: Bupati Jemput Jenazah TKI Ilegal asal Jember di Malaysia
Pembicaraan mereka berpusat pada penghentian program senjata nuklir dan rudal Korea Utara sebagai imbalan atas insentif diplomatik dan ekonomi.
Singapura sebelumnya menjadi bagian dari Malaya bersama dua negara di wilayah Kalimantan untuk membentuk federasi baru Malaysia berdasarkan Perjanjian Malaysia pada tahun 1962.
Namun, tahun 1965 Singapura yang dulunya bernama Temasek itu memisahkan diri dan membentuk Republik Singapura.