Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, OSLO - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinominasikan untuk mendapat hadiah Nobel Perdamaian dalam upayanya mencapai kesepakatan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Pemimpin AS dinominasikan dua anggota Partai Progresif Norwegia (Frp) atau partai sayap kanan, menurut penyiar kantor berita negara, NRK.
Baca: Pulang Dari Perantauan, Wanita Di China Kaget Saat Tahu Dirinya Dinyatakan Telah Meninggal
Batas waktu untuk hadiah tahun ini akan berlangsung di bulan Januari.
Sehingga nominasi ini akan membuatnya memenuhi syarat untuk tahun depan.
Nominasi nobel perdamaian ini merupakan penghargaan paling didambakan di dunia.
Pemberian nobel terbuka untuk anggota parlemen, akademisi, dan peneliti dari seluruh dunia.
Baca: Gerebek 505 Panti Pijat, 143 WNI Ditahan Pihak Keamanan Malaysia
Komite Nobel di Oslo, Norwegia biasanya menerima ratusan nominasi setiap tahun.
Berdasarkan catatan, pernah ada nama Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan pemimpin Kuba Fidel Castro masuk dalam nominasi nobel perdamaian.
Sementara Komite Nobel Norwegia diangkat oleh Parlemen dan keputusannya bersifat independen.
Trump dicalonkan oleh dua anggota sayap kanan Partai Norwegia atas kebijakan imigrasi terbatas dan pajak yang lebih rendah.
"Apa yang terjadi sekarang bersejarah," anggota Frp, Per Willy Amundsen mengatakan kepada NRK.
"Proses yang sedang berlangsung akan menjamin perdamaian dunia di masa depan," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menandatangani dokumen yang belum diketahui isinya.
Namun dokumen itu digambarkan Trump sebagai hal yang sangat penting dan komprehensif untuk menyimpulkan pertemuan mereka di Singapura.
Trump mengatakan dirinya benar-benar akan mengundang Kim ke Gedung Putih.
Namun demikian, terkait isi dari dokumen itu masih dirahasiakan.