Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya ke Fiji, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengungkapkan pesatnya perkembangan ekonomi dunia saat ini tak luput dari peran perempuan di dalamnya.
Namun, diungkapkan Yohana, saat ini perempuan masih sering terhambat dalam memenuhi potensi mereka di berbagai sektor, termasuk di bidang ekonomi.
Baca: PKS: Pak Prabowo Sedang Jujur Tidak Punya Uang
"Banyak diskriminasi berkelanjutan dan ketidaksetaraan gender yang dialami perempuan," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (22/6/2018)
Untuk itulah, kata Yohana, perlu dorongan dari banyak pihak bagi kaum perempuan.
"Salah satunya dengan mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, sebagai salah satu dari 17 sasaran SDGs untuk mencapai target pembangunan pada 2030," imbuh Yohana.
SDGs sendiri merupakan singkatan dari Sustainable Development Goals, yang dalam bahasa Indonesia artinya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs pun sudah disepakati dunia melalui PBB.
Seperti diketahui, SDGs menekankan pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemen PPPA menandatangani Protokol Amandemen MoU terkait Pemberdayaan Perempuan, Kesetaraan Gender, serta Perlindungan dan Kesejahteraan Anak bersama Menteri Perempuan, Anak dan Pengentasan Kemiskinan Republik Fiji, H.E. Madam Mereseini Vuniwaqa.
"Selama ini, pemerintah Fiji berkomitmen kuat dalam mengembangkan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di wilayahnya," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak 2013 pemerintah Indonesia melalui Kemen PPPA telah menjalin hubungan kerja sama dengan Kementerian Perempuan, Anak dan Pengentasan Kemiskinan (Kemen PAPK) Fiji.
Baca: Membantu pengungsi bisa dipidana di Hungaria
Kerja sama tersebut menghasilkan banyak kegiatan bersama seperti pelatihan perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG) bagi pemerintah Fiji dan pertemuan rutin kelompok kerja bersama baik yang diadakan di Fiji maupun Indonesia.
"Untuk itu melalui penandatanganan ini, kami sepakat mengamandemen MoU yang telah disepakati sebelumnya, yaitu dengan memperluas cakupan wilayah kerja sama Indonesia dan Fiji, serta memperpanjang masa berlaku MoU tersebut.” pungkas Menteri Yohana.