TRIBUNNEWS.COM, HAVANA - Kecelakaan pesawat Boeing 737-200 milik maskapai Cubana de Aviacon yang disewa dari perusahaan asal Meksiko, Global Air, menewaskan 112 orang pada 18 Mei 2018.
Operasional Global Air kini ditangguhkan oleh otoritas Meksiko. Sementara, manajemen dari Global Air mengungkapkan penyebab kecelakaan pesawat yang jatuh di Kuba tersebut.
Baca: Jet Tempur F-16 TNI AU Kawal Api Abadi Asian Games
Melansir dari AFP, Senin (16/7/2018), Global Air menyatakan kecelakaan pesawat akibat kesalahan manusia.
Studi yang dilakukan oleh pakar internasional terhadap kotak hitam pesawat menemukan bahwa pilot lepas landas terlalu curam.
"Data itu mengungkapkan, awak pesawat lepas landas pada sudut kenaikan yang sangat berat, menciptakan kurangnya daya angkat sehingga menyebabkan pesawat jatuh," tulis Global Air di akun Twitter resminya.
Di sisi lain, mantan karyawan maskapai itu menuding perusahaan telah mengoperasikan pesawat yang bobrok dan membahayakan nyawa, seperti penerbangan malam tanpa radar.
Perusahaan menyatakan, tuduhan tersebut dibuat oleh karyawan yang tidak puas. Manajemen Global Air kini meminta izin agar operasinya segera dipulihkan.
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan pada Mei lalu berusia 39 tahun dan telah melewati pemeriksaan oleh otoritas penerbangan Meksiko pada November 2017.
Global Air menyewakan pesawat beserta kru, kepada operator nasional Cubana de Aviacion untuk penerbangan domestik dari Havana ke kota Holguin.
Menurut keterangan saksi, pesawat jatuh tepat ketika melakukan belokan pertama setelah lepas landas sehingga menabrak ladang kentang di luar ibu kota. Hanya satu orang yang selamat dari kecelakaan itu. Sementara, bangkai pesawat hancur terbakar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tewaskan 112 Orang, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat di Kuba", https://internasional.kompas.com/read/2018/07/17/09435341/tewaskan-112-orang-ini-penyebab-jatuhnya-pesawat-di-kuba.
Penulis : Veronika Yasinta