TRIBUNNEWS.COM - Bersedia menikah berarti harus bisa menerima kekurangan satu sama lain.
Namun, tak jarang beberapa pasangan berakhir cerai karena merasa tidak cocok lagi.
Atau bahkan lebih parahnya merasa suami atau istri sudah tidak semenarik saat pertama bertemu.
Dibandingkan mengeluhkan kekurangan pasangan, apa yang dilakukan pria ini bisa menjadi pelajaran dan motivasi bagi banyak orang.
Pria bernama Wang Xiaomin harus menghadapi kejadian tak terduga di tengah-tengah perjalanan pernikahannya.
Dilansir Tribunnews dari Next Shark, pria berusia 57 tahun ini menerima kabar mengejutkan lima tahun lalu.
Sang istri yang tak diungkap namanya ini divonis menderita motor neurone disease (MND).
MND menyebabkan kelumpuhan pada penderita.
Penyakit ini memengaruhi saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang bertugas mengirim pesan untuk memberi tahu otot-otot apa yang harus dilakukan.
Karena gejalanya yang terbilang unik, banyak dokter salah mengira sebagai stroke pada diagnosa awal.
Melihat kondisi sang istri yang sudah tidak mampu beraktifitas seperti dulu, Wang tidak ingin terpuruk dalam kesedihan.
Ia tidak ingin merasa menyesal tanpa melakukan apa-apa untuk istrinya.
Sebagai gantinya, Wang Xiaomin membawa sang istri jalan-jalan keliling Asia.
"Aku tahu tidak ada harapan untuk melihatnya sembuh, jadi aku akan membawanya keliling dunia," ujar Wang.
Mereka berdua menjelajahi beberapa tempat yang belum pernah dikunjungi.
Meski kondisi sang istri lumpuh, hal itu tidak membuat Wang kehabisan akal.
Ia menggendong istrinya ke manapun mereka pergi.
Seperti yang terekam dalam sebuah video di situs Pear Video.
Dalam video yang diambil Minggu (22/7/2018) kemarin, Wang tampak menggendong istri di punggungnya saat turun dari puncak Huangshan, situs warisan dunia UNESCO, yang terletak di Provinsi Anhui, Cina tenggara.
Puncak Huangshan merupakan satu dari sepuluh gunung yang tekenal di Cina.
Puncak ini memiliki ketinggian 1.864 meter di atas permukaan laut dan dikenal karena pemandangan sunset-nya yang indah.
"Dunia ini begitu besar dan aku ingin membawanya melihat itu semua, sehingga istriku tidak akan meninggal dengan penyesalan," kata Wang.
"Aku ingin memberinya kehidupan yang lebih bermakna," lanjutnya.
Wang dan sang istri sendiri selama ini hidup berdua saja karena tidak memiliki anak.
Kondisi ini memudahkan Wang Xiaomin membawa istrinya menjelajah tempat-tempat wisata dan bisa menikmati waktu berdua.
Sampai saat ini, Wang dan istrinya telah pergi menjelajah ke situs-situs terkenal, seperti Istana Potala di Lhasa dan Hohxil di dataran tinggi Tibet.
Meski Wang belum memutuskan tujuan selanjutnya, ia bertekad akan menggendong sang istri di punggung ke manapun mereka pregi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)