TRIBUNNEWS.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjelaskan alasan dirinya menolak tawaran Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis sejumlah pesawat jet tempur F-16 lantaran pesawat tersebut tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan saat ini.
Duterte mengatakan, pembelian jet F-16 tidak akan bermanfaat karena negerinya membutuhkan jet tempur ringan untuk melawan pemberontak.
Baca: Amerika Larang Filipina Beli Kapal Selam Rusia, Duterte : Memangnya Kalian Siapa Berani Melarang?
Duterte mencemooh tawaran itu yang menurut dia dicantumkan dalam surat yang diteken Menhan James Mattis, Menlu Mike Pompeo, dan Menteri Perdagangan Wilbur Ross.
Duterte menambahkan, tawaran itu datang setelah AS mengecam kebijakan melawan narkoba yang dikobarkannya.
Dalam pidatoya di sebuah upacara militer yang disiarkan televisi, Duterte membacakan apa yang disebutnya surat dari para pejabat AS untuk dirinya.
"Filipina tidak membutuhkan F-16 tetapi mereka masih menawarkan pesawat itu setelah mereka mempermalukan kita," ujar Duterte.
Duterte menegaskan, yang dibutuhkan Filipina adalah helikopter serbu dan pesawat ringan untuk operasi-operasi melawan pemberontak.
Duterte sendiri telah berjanji akan membeli peralatan militer baru untuk memerangi pemberontakan.
Untuk keperluan ini, Duterte menegaskan, Filipina tidak akan lagi menerima persenjataan bekas dari Amerika Serikat.
Duterte mengungkapkan semua ini setelah seorang pejabat Pentagon, Randall Schriver, berkunjung ke Manila.
Baca: Jokowi Diminta Jelaskan Secara Detil Maksud TNI/Polri Bantu Sosialisasikan Capaian Pemerintah
Dalam kunjungan itu, Schriver menentang rencana Manila membeli persenjataan dari Rusia.
Pekan ini, Menhan Filipina Delfin Lorenzana dijadwalkan bertemu menhan Rusia terkait kemungkinan pembelian senjata dari Rusia.
Penulis : Ervan Hardoko
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Duterte kepada AS: Filipina Tidak Butuh F-16