Jika upaya banding itu gagal dan rekomendasi hukuman mati diputuskan, maka keputusan itu akan diteruskan kepada Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud yang biasanya menyetujui semua proposal hukuman mati.
Menurut Organisasi Arab Saudi untuk HAM, al-Ghomgham merupakan pembela HAM yang sangat terkenal di negara itu.
Direktur Timur Tengah dari Human Rights Watch Sarah Leah Whitson meminta agar Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman untuk turun tangan guna mencegah putusan hukuman mati itu.
"Setiap eksekusi adalah hal yang mengerikan, tapi menetapkan hukuman mati pada seorang Aktivis seperti Israa al-Ghomgham adalah hal yang lebih mengerikan," kata Whitson.
"Jika putra mahkota benar-benar serius mengenai penetapan reformasi terhadap hak kaum perempuan, maka ia harus segera memastikan tidak ada aktivis perempuan yang ditahan secara tidak adil,".
Meskipun upaya Pangeran dalam berfokus pada reformasi sosial dan ekonomi, Human Rights Watch menilai tindakan keras dalam beberapa bulan terakhir pada aktivis yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Arab Saudi telah menempatkan setidaknya 13 perempuan ditangkap dengan dalih mempertahankan keamanan nasional.