Tak memikirkan keselamatan dirinya, Xiaoneng memilih bersembunyi di dekat poros belakang truk.
Xiaoneng menempuh perjalan sejauh 1.000 kilometer selama delapan jam.
Meski truk sempat berhenti beberapa kali, pengemudi mengaku tidak menemukan sesosok Xiaoneng di truknya.
Penemuan bocah ini bermula pada pukul 07.00 setelah pengemudi berhenti di sebuah pabrik.
Seorang karyawan pabrik yang kaget melihat Xiaoneng bersembunyi, mencoba membujuknya untuk segera keluar.
Saat keluar dari tempat persembunyiannya, tubuh Xiaoneng kotor terkena minyak dan jelaga.
Menurut sebuah laporan, kedua orang tua Xiaoneng telah bercerai.
Ia dititipkan ke neneknya sementara sang ayah sibuk mencari uang di luar kota.
Karena hal itulah Xiaoneng merasa kesepian dan memutuskan kabur dari rumah.
"Mungkin ia kabur karena ibunya sudah tak bersamanya lagi. Ia kesepian," ujar ayah Xiaoneng.
Ayah Xiaoneng mengungkapkan bahwa sang putra pernah mencoba kabur dari rumah beberapa kali.
Xiaoneng pernah sengaja membunuh bebek milik neneknya sebagai alasan ia kabur dari rumah.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)