Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pelajar lelaki Jepang SMP Negeri Kagoshima kelas tiga tanggal 3 September sekitar jam 5 sore bunuh diri di kamarnya lantai dua rumahnya di Kagoshima diduga gara-gara tak buat PR (pekerjaan rumah) selama liburan musim panasnya.
"Kami masih menyelidiki kasus bunuh diri anak tersebut diduga ada kaitan dengan urusan sekolahnya," papar sumber Tribunnews.com di Badan Pendidikan pemda Kagoshima Rabu ini (5/9/2018).
Anak lelaki itu tanggal 3 September lalu mengikuti upacara pembukaan kembali sekolah setelah liburan panjang musim panas Jepang.
Guru wanitanya sekitar jam 13:00 menemui pelajar itu meminta agar pelajar terssebut menyerahkan PR nya yang seharusnya dibuat saat liburan musim panas tahun ini.
Ternyata sang pelajar tidak membawa PR nya dan katanya ketinggalan di rumah.
Tas sekolahnya ditinggal di kelasnya, pelajar itu pulang ke rumahnya. Tetapi tak juga kembali ke sekolahnya berjam-jam.
Guru menelpon ibunya dan baru pulang ke rumahnya jam 18:00 sang ibu telah menemukan anaknya gantung diri bunuh diri meninggal di kamarnya lantai dua rumahnya.
Kepala sekolah SMP Negeri kagoshima mengungkapkan peraturan kepada para muridnya itu sebenarnya tidak ketat sekali bisa fleksibel.
Beberapa tahun lalu pelajar itu sempat protes ke sekolah karena saat hukuman, rambutnya sempat dijambak oleh sang guru di sana. Namun kasus itu berlalu begitu saja.
Sebenarnya pihak sekolah ingin memberikan hasil tes psikologi anak tersebut tanggal 4 September tetapi keburu bunuh diri 3 September siang hari, tambah sumber itu lagi.
Kasus bunuh diri ini masih terus diselidiki pihak Dinas pendidikan pemda Kagoshima hingga kini.
Tak ada dan tidak ditemukan surat "keinginan" yang biasa dibuat orang sebelum bunuh diri, setelah diperiksa tas sekolahnya.
.