TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Seorang pemuda Afghanistan berusia 19 tahun yang menikam dua turis asal AS di Amsterdam, Belanda ditembak sembilan detik setelah melakukan aksinya.
Kepala kepolisian Amsterdam Pieter-Jaap Aalsbersberg mengatakan, seorang "pengintai" khusus mengawasi pelaku saat dia mencabut pisau di stasiun kereta api pusat Amsterdam, Rabu (5/9/2018).
Sesaat kemudian pelaku penikaman yang diidentifikasi bernama Jawed S itu ditembak saat melarikan diri.
Kuasa hukum pelaku mengungkapkan Jawed memang sudah berniat untuk mati usai melakukan serangan.
Dia tiba sebagai seorang pencari suakai di Jerman pada 2015. Pada Jumat (31/8/2018), dia berangkat ke Amsterdam dengan menggunakan kereta api. PemerintahJerman mengatakan, telah menerima informasi bahwa pemuda itu sudah teradikalisasi saat tinggal di penampungan pemuda.
"Klien saya nampaknya sudah berasumsi dia tidak akan selamat jika melakukan serangan, sebab selembar surat wasiat ditemkan di kediamannya di Jerman," kata Simon van der Woude, kuasa hukum Jawed.
Simon yakin, kliennya itu beraksi untuk merespon sebuah kompetisi membuat kartun Nabi Muhammad yang diusulkan politisi kontroversial Geert Wilders. Jaksa penuntut mengatakan, Jawed S memiliki "motif terorisme" dan memliki pendapat bahwa Belanda menjadi pusat penghinaan terhadap Nabi Muhammad, Islam, dan Al Quran.
Sebenarnya, Wilders telah membatalkan kompetisi yang digagasnya itu sehari sebelum serangan penikaman terjadi.
"Namun, klien saya nampaknya tidak mengetahui hal tersebut," ujr Simon van der Woude. Sementara itu, kedua korban penikaman lolos dari maut dan mengucapkan terimakasih atas kinerja polisi dan staf medis Belanda. (Ervan Hardoko)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Butuh 9 Detik, Polisi Belanda Tewaskan Penikam Turis AS",