TRIBUNNEWS.COM, NORTH CAROLINE - Ketika hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat dievakuasi setelah badai Florence menerjang negara bagian Carolina Utara dan Selatan, Amerika Serikat, tapi tidak bagi hewan ternak.
Huffington Post pada Rabu (19/9/2018) melaporkan, sekitar 5.500 ekor babi dan 3,4 juta ayam serta kalkut di Carolina Utara mati akibat badai.
Baca: Resmi Bercerai dari Lina, Begini Postingan Terakhir Putri Tunggal Sule Kakiku Hilang
Beberapa industri peternakan di wilayah tersebut juga terendam banjir.
Juru Bicara Departemen Pertanian dan Konsumen setempat, Heather Overton, mengatakan estimasi jumlah hewan ternak yang mati itu berdasarkan tinjauan lapangan dari pekerja dan dokter hewan.
Namun, jumlah itu hanya perkiraan awal dan dapat berubah. Dia memperkirakan, hewan ternak mati akibat terkena langsung badai, angin, tenggelam, atau tertimpa bangunan.
"Hewan biasaya dikurung sehingga tidak mungkin bisa selamat ketika bencana melanda," kata Susie Coston, dari Farm Sanctuary.
CNN mewartakan, salah satu produser ternak unggas terbesar di Carolina Utara, Sanderson Farms, mengaku kehilangan 1,7 juta ekor ayam akibat badai Florence.
Sekitar 60 dari 880 cabang peternakan ayam pedaging milik perusahaan tersebut terendam banjir.
The News & Observer mencatat, Carolina Utara merupakan salah satu negara bagian penghasil ternak terbesar dan posisi kedua sebagai penghasil daging babi di AS.
Profesor patologi dan imunologi Duke University, H Kim Lyerly, mengatakan kontaminan akibat limbah babi yang bercampur dengan polusi lain dan tersapu oleh banjir dapat menganggu kesehatan masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Badai Florence: 3,4 Juta Ayam dan 5.500 Babi di Carolina Utara Mati",
Penulis : Veronika Yasinta