Namun Arab Saudi telah menyangkal peran apa pun dalam hilangnya Khashoggi.
"Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan yang akan memberi kita pendapat wajar secepat mungkin. Karena penyelidikan mencari barang bukti banyak menemukan hal seperti bahan-bahan beracun dan bahan-bahan tersebut disingkirkan atau dihilangkan oleh cat ulang," jelas Erdogan kepada wartawan di Ankara pada hari Selasa (16/10/2018).
Arab Saudi menyangkal tudingan membunuh Khashoggi, seorang jurnalis yang keras melakukan kritik terhadap kebijakan kerajaan.
Menteri Dalam Negeri telah menjelaskan tudingan tersebut adalah "kebohongan".
Pejabat Saudi mengatakan Khashoggi meninggalkan Konsulat dalam kondisi tidak terluka.
Pekan lalu, Khashoggi pergi ke konsulat Saudi untuk mengambil sejumlah dokumen yang diperlukan untuk menikahi tunangannya yang asal Turki.
Kepolisian Turki mengatakan, setelah masuk ke dalam gedung konsulat Jamal Khashoggi tak terlihat meninggalkan bangunan tersebut.
Belakangan muncul kabar pria berusia 59 tahun itu sudah dibunuh di dalam gedung konsulat.
Tuduhan ini dibantah dan disebut sebagai tak berdasar Sebelumnya, kepada Blommberg di Riyadh putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, siap membantu aparat Turki yang akan melakukan pencarian di gedung milik Saudi itu.
"Kami akan mengizinkan mreka masuk dan melakukan pencarian. Jika mereka meminta izin, tentu saja kami akan mengizinkan. Kami tak menyembunyikan sesuatu," kata Pangeran Salman pada Jumat (5/10/2018).
Sebagai jurnalis, Jamal Khashoggi dikenal amat kritis terhadap kebijakan sang pangeran dan intevensi Saudi dalam Perang Yaman.
Khashoggi bahkan pernah membandingkan pangeran berusia 33 tahun itu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kolomnya di harian The Washington Post pada November 2017.(News York Post/The Wall Street Journal/Reuters/AFP/Channel News Asia)