"Selain itu, kita tidak akan meminumnya karena anggur ini memiliki nilai sejarah dan budaya amat tinggi," tambah Pan.
Selain bejana kuno berisi anggur, banyak benda-benda berharga yang digali dari lokasi yang sama.
Dari 60 relik yang ditemukan, 20 di antaranya adalah batu giok dan beberapa merupakan "harta negara".
Pan mengatakan, pemilik kompleks makam itu adalah seorang pejabat level provinsi dan relik yang ditemukan dari lokasi itu kini sedang diperiksa di laboratorium.
Pada Maret lalu, para arkeolog menemukan bejana perunggu di lokasi makam kuno yang berasal dari masa Dinasti Qin (221-207 SM).
Di dalam bejana yang ditemukan di provinsi Shaanxi itu juga terdapat cairan berwarna putih sebanyak 300 mililiter.
Para ahli memastikan cairan tersebut adalah fermentasi anggur.
Penulis : Ervan Hardoko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Arkeolog Temukan Bejana Perunggu Berisi Anggur Berusia 2.000 Tahun