TRIBUNNEWS.COM – Seperti yang kita tahu, Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Sebagai tuan rumah, tentu Qatar harus mempersiapkan banyak hal. Karena turnamen ini merupakan turnamen sepakbola terbesar di dunia.
Salah satu yang menjadi fokus Qatar adalah membangun stadion.
Dilansir dari theguardian.com pada Rabu (21/11/2018), Qatar dilaporkan sedang melakukan rekonstruksi ulang stadion al-Rayyan.
Stadion Al-Rayyan adalah salah satu dari tujuh stadion besar yang dibangun di sekitar ibukota Qatar, Doha, Letaknya tak jauh dari stadion Khalifa International, yang selesai tahun lalu.
Untuk membangun stadion-stadion megah tersebut, Qatar mengeluarkan biaya sekitar delapan hingga 10 miliar US Dollar, menurut sekretaris jenderal komite tertinggi, Hassan al-Thawadi.
Nantinya, stadion al-Rayyan akan digunakan pertama kali pada Piala Dunia 2022 pada 21 November 2022.
Tentu untuk membangun stadion seperti al-Rayyan, pemerintah Qatar banyak merekrut pekerja imigran dari beberapa negara termiskin di dunia.
Awalnya, para pekerja (yang sebagian besar berasal dari India, Nepal, dan Bangladesh) tersebut diiming-imingi dengan gaji sangat besar mengingat Qatar merupakan salah satu negara kaya di dunia.
Mereka pun datang dan bekerja untuk membangun ulang stadion sepak bola al-Rayyan yang berkapasitas 40.000 tempat duduk, namun nyatanya mereka mendapat sebaliknya.