TRIBUNNEWS.COM, PORT BLARIS - Hingga kini pihak berwenang India belum bisa mengevakuasi jenazah pria asal Amerika Serikat John Allen Chau yang tewas dipanah suku Sentinel, penghuni pulau terisolasi di India.
Menurut keterangan polisi, Minggu (25/11/2018) polisi India berhasil melihat dengan jarak jauh keberadaan suku Sentinel.
Melansir AFP, tim kepolisian menggunakan perahu menuju lepas pantai pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman, pada Sabtu lalu.
Baca: Polisi Turki Cari Barang Bukti Terkait Kematian Khashoggi di Villa Yalova
Dengan gugup, mereka menyaksikan sejumlah pria dari suku terasing di pantai lokasi terakhir Chau terlihat.
Dengan menggunakan teropong, seorang petugas dalam perahu polisi yang berlayar sekitar 400 meter dari pantai, melihat penghuni pulau bersenjatakan busur dan anak panah.
Senjata itu pula yang dipakai suku Sentinel untuk membunuh Chau.
"Mereka menatap kami dan kami melihat mereka," kata kepala kepolisian wilayah Andaman, Dependra Pathak.
Baca: Wanita Bergelar Penjahat Paling Cantik Diburu Polisi China
John Allen Chau tewas dipanah suku Sentinel, Kepulauan Andaman, India.
Polisi berusaha untuk tidak menganggu suku Sentinel saat mencari jenazah Chau.
Kematian pria berusia 27 tahun pada 17 November lalu menimbulkan sorotan dalam upaya untuk melindungi salah satu suku terakhir di dunia, yang bahasa dan adat istiadatnya tetap menjadi misteri.
Nelayan yang membawa Chau ke pulau Sentinel Utara mengaku melihat anggota suku menguburkan jenazahnya di pantai.
Suku Sentinel biasanya menyerang siapa saja yang mendekati pulau.
Sejauh ini, polisi India juga memantau untuk melihat apakah ada pengulangan insiden serupa.
Pada 2006, dua nelayan yang tersesat ke pulau itu juga tewas.
Baca: Ketegangan Amerika Serikat - Tiongkok Meningkat Jelang KTT G20
Sepekan usai kematian mereka, jenazah dua warga India itu terpaku pada pancang bambu menghadap ke laut.