TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto menjadi salah satu delegasi kehormatan untuk menghadiri forum internasional, ACWO Biennial Council Meeting ke-18 di Nay Pyi Taw Myanmar, yang dihelat dari tanggal 27-28 November 2018.
Giwo Rubianto menyebut ACWO Asean Confederation of Women Organization (ACWO) adalah organisasi perempuan se-Asia Tenggara yang merupakan mitra kerjasama bidang pemberdayaan perempuan dan anak bagi negara masing-masing yang merupakan bagian dari anggota ASEAN.
“Perlu juga diketahui publik bahwa Kowani juga adalah salah satu pemrakarsa ACWO ini,” kata Giwo Rubianto dalam keterangannya, Selasa (27/11/2018).
Peserta Kowani 18th ACWO Biennial Council Meeting, dj Naypyitaw, Myanmar adalah Giwo Rubianto Wiyogo sebagai First Director of ACWO 2018-2021, Lia Tono Suratman, Ony Jafar Hafsah, Atiek Sarjana, Ratna Sujudi, Charletty Choesyana, Istiani Surono, Ratna Sujudi, Lenny Prasetya, Bernika Narang.
Ketum Kowani menjelaskan, agenda penting dan strategis dalam pelaksanaan ACWO Council Meeting yang dilaksanakan dua tahun sekali ini, di antaranya, adalah Rapat Pimpinan pengurus ACWO yakni Board of Directors Meeting.
Rapat ini memilih Presiden ACWO masa bakti 2018-2021 sesuai alfabetikal, yang kali ini jatuh pada negara Singapura.
Kemudian menetapkan program kerja dari tahun 2018 hingga periode 2021 dengan mengusung tema “Leaving no one behind: Empowering and enhancing the quality of life of Rural Women in ASEAN".
Sebelum pelaksanaan ACWO Council Meeting, rombongan Kowani diterima dan dijamu oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Myanmar, Irjen Pol. Prof. Dr. Iza Fadri di Wisma Indonesia di Yangon pada Senin (26/11/2018).
Ketum Aliansi Pita Putih dan mantan Ketua KPAI ini pada persidangan ACWO, akan menyampaikan dan melaporkan capaian kinerja perempuan Indonesia di bidang ekonomi yakni, bagaimana cara peningkatan pemberdayaan perempuan yang berada di pedesaan bisa naik klas, dimana dalam ekosistem ini diperlukan challenge dan kesempatan.
“Perempuan di Indonesia telah melakukan sejumlah terobosan dalam upaya meningkatkan perekonomian bangsa, lewat kreativitas dan inovasi dengan hasil kerajinan tangan atau upaya-upaya konkrit lainnya yang diimplementasikan dalam aktivitas perempuan keseharian,” kata Giwo.
Pertemuan ACWO ini dihadiri 10 negara anggota ASEAN yakni, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.