KOMPAS.com - Dunia medis dari tahun ke tahun mengalami dinamika tersendiri.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengobatan baru.
Banyak penyakit yang kini bisa ditanggulangi dengan penemuan mutakhir.
Meski demikian, HIV/AIDS menjadi salah satu tantangan dunia medis yang masih sulit dihadapi.
Penyakit ini masih menjadi tantangan, terutama bagi negara yang dikategorikan berpenghasilan rendah.
Kesadaran akan informasi mengenai penyakit AIDS yang disebabkan virus HIV kurang begitu dipahami secara mendalam oleh banyak orang.
Karena itu, perlunya pemahaman yang mendalam akan dampak dari penyakit itu.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan akan HIV/AIDS adalah dengan menjadikan 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia.
Baca: Hari AIDS Sedunia: Ketahui Bedanya AIDS dan HIV yang Sering Dianggap Sama
Perjalanan Hari AIDS Sedunia
Dilansir dari Independent, Hari AIDS Sedunia kali pertama diperkenalkan media saat Pemilihan Presiden AS 1988 dan menjelang Hari Raya Natal saat itu.
Seorang pegawai humas di Badan Kesehatan Dunia (WHO) bernama James Bunn memberikan kampanye-kampanye mengenai HIV/AIDS.
Bunn aktif melakukan kampanye pencegahan HIV/AIDS bersama rekannya di WHO, Thomas Netter.
Keduanya kemudian mengajukan rancangan Hari AIDS Sedunia kepada bosnya, yaitu Direktur Program Global terkait AIDS di WHO, Jonathan Mann.
WHO kemudian memutuskan pada 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia, dimulai sejak 1988.