Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Otoritas Prancis menyiapkan langkah-langkah antisipasi pengamanan Perancis untuk mencegah bentrokan dengan massa aksi demonstran yang makin meluas pasca kenaikan tarif pajak bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di negeri itu.
Pemerintah Prancis menutup akses ke pusat Kota Paris, mulai hari ini, Sabtu (8/12/2018). Mereka juga menutup destinasi wisata Menara Eiffel, Museum Louvre, dan kawasan pertokoan di Champs-Elysees.
Polisi mengerahkan 8.000 pasukan untuk mengamankan Kota Paris.
Polisi mengklaim telah mengidentifikasi 14 sektor berisiko tinggi menjadi serangan aksi kekerasan seperti yang terjadi dalam beberapa kali kejadian sebelumnya.
Baca: Jessica Iskandar Enggan Tanggapi Kasus Sejumlah Artis Terlibat Endorsing Kosmetik Ilegal
Polisi juga mewaspadai aksi vandalisme pengunjuk rasa yang merusak peralatan lalu lintas di jalan-jalan dan situs-situs.
Polisi Paris mengantisipasi itu dengan mencopot semua wadah kaca, pagar dan peralatan bangunan yang ada di kawasan pertokoan Champs-Elysees.
Baca: Ke Jepang, Velove Vexia Jatuh Cinta Pada Keindahan Sapporo
Di seluruh Prancis, polisi mengerahkan 89.000 personil. Jumlah ini lebih besar dari jumlah personil polisi yang menjaga akhir pekan lalu, saat lebih dari 130 orang terluka dan lebih dari 400 lainnya ditangkap.
Para demonstran memakai rompi berwarna kuning sebagai bentuk protes keras mereka kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron atas kebijakan menaikkan pajak bahan bakar kendaraan. (TIME/AFP)