TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Enam bayi anjing laut ditemukan mati dan mengapung di perairan Scenery Nook, sebuah teluk yang sangat terkenal di dekat kota Christchurch, Selandia Baru.
Saat ditemukan, kepala hewan-hewan mungil itu telah dipenggal.
Namun dalam pencariannya, kepala hewan malang tersebut tidak dapat ditemukan dan diyakini bahwa mereka telah dibunuh di lokasi lain kemudian bangkainya dibuang dari atas perahu.
Para ahli satwa liar menyebut kejahatan itu dilakukan secara brutal dan kejam.
Dikutip dari laman news.sky.com, Rabu (19/12/2018), seorang manajer lokal untuk Departemen Konservasi Selandia Baru, Andy Thompson mengatakan bahwa sesaat setelah menemukan bangkai yang dibuang di sisi Selatan Semenanjung Banks pada Senin lalu itu, pihaknya langsung melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian setempat.
"Ini sangat brutal, kasar dan kejam, mereka melakukannya terhadap anak anjing laut yang tidak berdaya ini, kami langsung laporkan kepada polisi,".
"Kami percaya, 'sangat tidak mungkin' jika ikan hiu menggigit kepala bayi-bayi ini tapi meninggalkan bagian tubuhnya yang tampak tidak tergores sedikitpun," kata Thompson.
Menurut Thompson, mungkin saja para pembunuh itu meyakini bahwa anjing laut menjadi salah satu hewan yang memakan ikan-ikan yang memiliki nilai jual untuk dikonsumsi manusia.
Namun ia menegaskan bahwa permasalahan bukan pada apa yang dikonsumsi anjing laut.
"Bukan itu masalahnya, penelitian menunjukkan bahwa 90 persen dari makanan anjing laut di Banks Peninsula terdiri dari jenis ikan yang bahkan tidak diburu dalam penangkapan ikan pada umumnya,".
Tiga dari enam bangkai anak anjing laut tersebut kini telah dikubur oleh penjaga hutan.
Sementara sisanya telah dikirim ke Messey University untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem.
Para pejabat setempat pun telah meminta informasi lebih lanjut mengenai kematian anak anjing laut itu.
Di masa lalu, jenis hewan satu ini memang terancam punah di kawasan Selandia Baru.
Namun upaya konservasi telah meningkatkan jumlah populasi mereka dalam beberapa tahun terakhir.