TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Dilaporkan data pribadi ratusan politisi, pejabat, dan tokoh publik di Jerman bocor dan tersebar di internet.
Juru bicara pemerintah Martina Fietz, data pribadi yang bocor adalah milik para pejabat politik, termasuk anggota parlemen majelis rendah Bundestag, Parlemen Eropa, serta majelis lokal dan regional.
"Data dan dokumen pribadi milik ratusan politisi dan tokoh publik telah dipublikasikan di internet," kata Fietz.
Baca: Tercatat Hampir 70 Ribu Bayi Lahir di India Pada 1 Januari 2019
"Pemerintah sedang menangani insiden ini dengan sangat serius," tambahnya, seperti dikutip AFP, Jumat (4/1/2019).
Menurut Fietz, data yang dicuri dan disebar meliputi alamat pribadi, nomor ponsel, surat-surat, faktur, serta salinan dokumen identitas.
Data-data tersebut telah dirilis secara online melalui Twitter pada bulan Desember.
Tidak diketahui mengapa insiden tersebut baru terungkap pada pekan ini.
Baca: Ratusan Ribu Perempuan India Selatan Tuntut Kesetaraan Beribadah Di Kuil Hindu Terkenal
Selain politisi, data pribadi para selebriti dan jurnalis dilaporkan turut menjadi sasaran.
Bahkan dokumen pribadi Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier telah bocor.
Meski demikian, Fietz meyakinkan bahwa hasil penyelidikan awal mengindikasikan tidak ada informasi maupun data sensitif dari kantor perdana menteri yang dibocorkan.
Laporan kebocoran data tersebut pertama kali diberitakan oleh surat kabar harian Bild dan radio RBB.
Menurut laporan Bild, pencurian data telah berlangsung hingga akhir Oktober, namun tidak diketahui pasti kapan hal itu pertama kali terjadi.
"Sekilas tidak tampak adanya materi politik sensitif yang disebarkan," kata RBB.
"Namun dampak kerusakan yang ditimbulkan kemungkinan akan cukup besar melihat volume data pribadi yang diterbitkan," tambahnya.
RBB beranggapan, melihat banyaknya data yang dibagikan, besar kemungkinan tidak didapat hanya dari satu sumber.
Para pimpinan parlemen telah diberi informasi tentang kebocoran itu pada Kamis (3/1/2019) malam.
Sementara Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) bersama dinas intelijen domestik telah memulai penyelidikan.
"Berdasar informasi yang kami miliki, jaringan pemerintahan belum menjadi sasaran," tulis BSI dalam akun Twitter resminya. Melansir AFP, kebocoran data tersebut dipublikasikan oleh akun Twitter, @_0rbit, yang menamakan dirinya G0d. Akun tersebut menyebarkan data melalui tautan dan dilakukan secara rutin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Data Pribadi Ratusan Politisi Jerman Bocor dan Disebar di Internet