News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taiwan MInta Dukungan Internasional Setelah Pemerintah China Mengancam Ambil Tindakan Keras

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI -  Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyerukan dukungan komunitas internasional untuk mempertahankan demokrasi di pulau tersebut  di tengah munculnya ancaman China terhadap Taiwan terbaru.

Seruan Tsai tersebut muncul beberapa hari pasca Presiden China Xi Jinping dalam salah satu pidato kenegarannya mengatakan, tidak ada yang bisa mengubah fakta bahwa Taiwan merupakan bagian dari China daratan. Xi menegaskan, bahwa warga negara dari kedua wilayah harus berupaya mencari cara untuk penyatuan kembali (reunification).

"Kami berharap masyarakat internasional menanggapinya dengan serius dan dapat menyatakan dukungan serta membantu kami," kata Tsai kepada wartawan di Taipei, seperti diberiktan Reuters, Sabtu (5/1),  merujuk pada ancaman China untuk menggunakan kekuatan dalam upaya menyatukan kembali Taiwan di bawah kendalinya.

Tsai melanjutkan, bila komunitas internasional tidak mendukung demokrasi di Taiwan, yang saat ini dalam ancaman China, maka muncul pertanyaan negara mana lagi yang akan menjadi sasaran berikutnya. 

Baca: Film-film Buatan Marvel Kalah Populer Dibandingkan Dilan 1990 di Situs Pencarian Google

Hubungan China dengan Taiwan merupakan salah satu masalah paling sensitif bagi China. Tekanan Xi terhadap negeri pulau tersebut kian meningkat sejak Tsai dari Partai Progresif Demokratik yang pro kemerdekaan menjadi presiden pada 2016.

Baca: Khawatir Merusak Kelestarian Situs Budaya, Sri Sultan Minta Proyek Tol-Bawen-Yogya Lewati Ring Road

Xi secara terang mengatakan, China berhak menggunakan kekuatan membawa Taiwan di bawah kendalinya, meski China tetap mengedepankan cara-cara damai dalam upaya penyatuan kembali dengan pulau tersebut.

Namun ancaman Xi tersebut mendapat respon dari Tsai yang menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tunduk pada pemerintah China yang menawarkan satu negara dengan dua sistem seperti halnya Hong Kong. Tsai justru menekankan, bahwa semua negosiasi lintas selat dilakukan atas dasar pemerintah ke pemerintah.

Tsai juga mendesak agar China memiliki pemahaman yang benar tentang apa yang dipikirkan rakyat Taiwan. Sebaliknya, tindakan intimidasi politik yang dilakukan China justru tidak membantu memulihkan hubungan kedua negara.

Noverius Laoli/Sumber : Reuters 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini