Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Pakistan
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Lembah Kalash adalah salah satu tempat wisata utama di Pakistan yang terletak di Distrik Chitral, Pakistan.
Daerah ini terletak di dekat perbatasan Afghanistan dan masih cukup berbahaya untuk menuju ke wilayah ini.
Sebab banyak penjegalan dilakukan di tengah jalan oleh para penjahat dan oknum pejuang Afghanistan.
Tak heran jika menuju ke wilayah itu harus banyak keluar uang keamanan untuk pihak polisi atas tentara Pakistan untuk menjaga keselamatan para turis.
Perjalanan menuju ke tempat ini membutuhkan waktu sedikitnya 11 jam naik mobil ke desa tersebut hanya untuk melihat rumah-rumah di lereng pegunungan Kalash.
"Rawan sekali menuju ke sana anda harus dikawal para polisi, ya kasih saja uang secukupnya buat mereka mengawal pakai mobil," kata Hussain Choudhary, seorang guide lokal kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
"Di masa lalu sebenarnya mereka tidak hidup di lereng pegunungan itu, tetapi di dataran dekat sungai. Namun karena pernah terjadi banjir besar, habislah rumah mereka dan akhirnya mengungsi sampai ke lereng pegunungan dibangun menggunakan kayu-kayu," tambahnya.
Penduduk Kalash sangat baik menyambut dengan hangat para turis yang datang.
Yang menarik adalah kebanyakan wanita semua dengan pakaian berwarna warni sampai topinya juga warna warni.
"Di sini memang umumnya wanita, kalau pun ada lelaki sudah sangat tua menikmati pensiunnya di rumah saja. Yang lelaki semuanya pindah ke kota besar di Pakistan untuk mencari uang. Dikumpulkan dan pasti membawa pulang uang untuk istrinya dan anaknya lalu kembali ke kota besar di Pakistan lagi," jelasnya.
Satu hal menarik dari suku ini, walaupun penduduk Pakistan mayoritas beragama Islam, tetapi suku Pakistan ini tidak beragama Islam.
Bahkan suku Kalash memproduksi anggur (wine) dan meminumnya sendiri disamping juga menjualnya untuk menunjang kehidupannya.
Oleh karena itu mereka banyak yang bercocok tanam pohon anggur di tempat dingin di pegunungan tersebut.