Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Venezuela berencana menutup perbatasan dengan negara-negara pulau tetangga dan menangguhkan lalu lintas udara serta merevisi hubungan diplomatik mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez pada Rabu kemarin.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (21/2/2019), ia mengatakan hal itu setelah otoritas pulau Karibia 'Curacao' setuju untuk bertindak sebagai pusat pengiriman bantuan.
Sebelumnya, seorang komandan militer regional negara Amerika Latin mengatakan bahwa pemerintah Venezuela telah membuka kembali perbatasan maritim nasionalnya dengan pulau-pulau Antilles Belanda, pasca penutupan pada Selasa lalu.
Pernyataan itu merupakan tanggapan setelah Kepala Militer Regional Venezuela menyatakan dirinya telah memerintahkan penutupan perbatasan laut Venezuela dengan pulau-pukau Antilles Belanda.
Perlu diketahui, langkah itu dilakukan di tengah rencana Belanda untuk membuka pusat logistik bantuan kemanusiaan di pulau Curacao.
Namun hingga kini alasan pasti di balik keputusan Venezuela untuk menutup perbatasan masih belum jelas.
Terkait hal itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun menolak untuk menerima bantuan AS yang saat ini tengah menunggu di Kolombia.
Maduro mengecam tawaran tersebut dan menganggap sebagai cara untuk menggulingkan pemerintahannya.
Venezuela kini berada di tengah-tengah krisis politik yang meningkat sejak akhir Januari, saat rival Maduro, Juan Guaido menyatakan diri sebagai Presiden sementara Venezuela dan membantah pemilihan kembali Maduro pada tahun lalu.
Klaim kepemimpinan Guaido pun diakui oleh AS dan sejumlah negara lainnya.
Namun pada saat yang sama, Rusia, Tiongkok, Meksiko, Turki serta Uruguay menjadi negara yang menyuarakan dukungan mereka terhadap Maduro sebagai Presiden Venezuela yang dipilih secara sah.