TRIBUNNEWS.COM, HANOI -- Sebelum bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bertemu dengan Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong, Rabu (27/2/2019).
Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Nguyen Phu Trong telah menandatangani beberapa kerjasama bilateral berupa transaksi perdagangan di Hanoi.
Termasuk perjanjian untuk menjual 110 pesawat Boeing bernilai miliaran dolar AS untuk Vietnam.
Produsen bermarkas di Chicago ini menjual 100 pesawat 737 MAX untuk maskapai penerbangan bertarif rendah Vietnam, yakni Vietjet.
Boeing telah mencapai kesepakatan penjualan kedua sebanyak 10 pesawat 787 Dreamliners untuk Bamboo Airways.
Boeing dan Vietjet menghasilkan kesepakatan senilai 12,7 miliar dolar AS.
Sebagaiman diberitakan Trump dan Kim sudah tiba di Hanoi, Vietnam untuk melakukan pertemuan puncak kedua, pada Rabu-Kamis (27-28/2/2019).
Baca: Senjata Nuklir Akan Jadi Menu Makan Malam Trump-Kim Di Vietnam
Pertemuan Trump dan Kim akan mulai berlangsung pada Rabu (27/2/2019). Diharapkan akan mendorong tercapainya kesepakatan mengenai senjata nuklir.
Banyak agenda dijadwalkan akan dilakukan dua negara yang hingga kini masih misteri.
Pertemuan puncak kedua telah didahului oleh beberapa negosiasi awal biasa, dengan beberapa agenda yang masih sedang dikerjakan di Hanoi pada Selasa (26/2/2019).
Secara resminya dilaporkan AFP, agenda perdana Trump dan Kim akan dimulai dengan percakapan singkat yang diikuti dengan makan malam pada Rabu (27/2/2019) malam.
Pembicaraan mengenai senjata nuklir akan menjadi "menu makan malam" yang akan dibahas Trump dan Kim.
Dalam sesi makan malam, Trump akan ditemani Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan acting Kepala Staf Mick Mulvaney.
Sedangkan Kim diprediksi akan didampingi Kim Yong Chol, petinggi Korut yang disebut sebagai tangan kanannya, dan yang membawa surat kepada Trump.