News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Senjata Nuklir Akan Jadi ''Menu Makan Malam'' Trump-Kim Di Vietnam

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kim dan Trump

"Terima kasih untuk semua orang atas penerimaan besar Anda di Hanoi. Luar biasa banyak, dan begitu banyak cinta! " twit Trump setelah mencapai Hotel Hanoi dari Bandara.

Sebelumnya, Kim juga mendapat sambutan yang serupa dari penduduk setempat yang bersemangat menerima kunjungannya.

Sebagaimana diketahui Trump telah tiba di Hanoi, Vietnam, jelang pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Pesawat kenegaraan Air Force One yang mengangkut Trump mendarat di Bandara Internasional Noi Bai di tengah pekatnya malam setelah dua kali mengisi bahan bakar.

Dilaporkan Daily Mail Selasa (26/2/2019), Trump melambai ke arah kerumunan kecil sebelum turun dari tangga dan bertemu pejabat tinggi Vietnam.

Konvoi yang membawa presiden ke-45 dalam sejarah AS itu menuju ke salah satu hotel mewah di Hanoi dengan iring-iringan motor.

Sebelumnya, Kim sudah sampai di Dong Dang pada Selasa dini hari setelah menempuh perjalanan 4.000 km selama 2,5 hari dari Pyongyang.

Kim menumpang kereta lapis baja berwarna hijau zaitun dengan puluhan pengawal berlari mengelilingi Kim tatkala memasuki hotel.

Trump menyambut pertemuan kedua itu dengan optimis.

Baca: Kasus Suap Anggaran Pegunungan Arfak Papua, KPK Cekal 2 Tersangka ke Luar Negeri

Dia menulis kicauan ekonomi Korut bisa bertumbuh dengan pesat jika bersedia melakukan denuklirisasi.

Dalam pertemuan dengan Asosiasi Gubernur AS (NGA) di Gedung Putih, Trump menyatakan dia merasa pertemuan kedua bakal berjalan lancar.

"Kami tentu menginginkan denuklirisasi. Dan saya pikir kami bakal mendapatkan negara yang perekonomiannya bakal tumbuh pesat," tulis Trump.

Para pejabat di Hanoi mengatakan mereka memiliki sekitar 10 hari untuk mempersiapkan pertemuan puncak nan bersejarah itu.

Artinya persiapan ini jauh lebih singkat dibanding ketika Singapura menjadi tuan rumah pertemuan puncak perdana pada juni tahun lalu, yakni hampir dua bulan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini