TRIBUNNEWS.COM, HANOI -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sudah tiba di Hanoi, Vietnam untuk melakukan pertemuan puncak kedua, pada Rabu-Kamis (27-28/2/2019).
Pertemuan Trump dan Kim pada Rabu (27/2/2019) diharapkan akan mendorong tercapainya kesepakatan mengenai senjata nuklir.
Banyak agenda dijadwalkan akan dilakukan dua negara yang hingga kini masih misteri.
Pertemuan puncak kedua telah didahului oleh beberapa negosiasi awal biasa, dengan beberapa agenda yang masih sedang dikerjakan di Hanoi pada Selasa (26/2/2019).
Secara resminya dilaporkan AFP, agenda perdana Trump dan Kim akan dimulai dengan percakapan singkat yang diikuti dengan makan malam pada Rabu (27/2/2019) malam.
Pembicaraan mengenai senjata nuklir akan menjadi "menu makan malam" yang akan dibahas Trump dan Kim.
Dalam sesi makan malam, Trump akan ditemani Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan acting Kepala Staf Mick Mulvaney.
Sedangkan Kim diprediksi akan didampingi Kim Yong Chol, petinggi Korut yang disebut sebagai tangan kanannya, dan yang membawa surat kepada Trump.
Kemudian dilanjutkan pembicaraan satu lawan satu antara Trump dengan Kim pada Kamis (28/2/2019).
Pertemuan Trump dan Kim ditujukan untuk menindaklanjuti pertemuan awal mereka di Singapura, pada Juni tahun lalu.
Dalam pertemuan puncak pertama, hasil yang dicapai adalah sebuah kesepakatan yang menjanjikan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Baca: Jelang Debat Sandiaga Mendapat Masukan dari Profesor Ini
Diharapkan pertemuan kali ini, akan tercapai kesepakatan konkret untuk menciptakan denuklirisasi di semenanjung Korea.
Di sisi positifnya, telah ebih dari satu tahun ini tidak pernah terjadi uji coba roket dan nuklir oleh Korea Utara.
Dalam akun Twitternya, Trump menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap semua orang yang menyambut kedatangannya di Hanoi, Vietnam, Selasa (26/2/2019) malam.