News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Selandia Baru

Pelaku Penembakan di Christchurch Brenton Tarrant Beli 4 Senjata Secara Online

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Senjata penembakan di Selandia Baru

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Toko senjata Gun City di Christchurch mengakui menjual senjata secara online kepada tersangka pelaku teror dua Masjid di Selandia Baru, Brenton Tarrant (28).

Dalam konferensi pers, pemilik toko senjata Gun City, David Tipple mengatakan pelaku penembakan yang menewaskan 50 orang itu membeli empat senjata dan amunisi secara online.

"Kami mendeteksi tidak ada yang luar biasa tentang pemegang lisensi. Dia adalah pembeli baru," ujarnya.

Namun, senjata yang dijual kepada Brenton Tarrant bukan senjata militer semi-otomatis.

Baca: Detektif hingga FBI, Penyelidikan Penembakan di Selandia Baru Libatkan Tim Gabungan

Secara terpisah, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan kabinetnya akan mereformasi aturan mengenai kepemilikan senjata.

Dia memastikan, aturan baru tersebut akan memperketat kepemilikan senjata.

Lebih lanjut, Ardern mengatakan penyerang menggunakan lima senjata, dua di antaranya semi-otomatis yang dibeli dengan lisensi senjata biasa dan dimodifikasi.

Baca: Imam Masjid Selandia Baru Berbicara pada Media untuk Pertama Kali: Saya Tak Percaya Saya Masih Hidup

Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan polisi fokus kepada Brenton Tarrant sebagai penembak.

Meskipun tidak mengesampingkan adanya pihak lain.

"Saya ingin menyatakan bahwa kita percaya mutlak hanya ada satu penyerang yang bertanggung jawab untuk kejadian ini," katanya dalam konferensi pers.

"Namun tidak berarti tidak ada orang lain," tambahnya.

Pelaku merupakan anggota klub menembak Bruce Rifle yang berbasis di Milburn dekat Milton.

Seseorang yang bekerja di gym Dunedin Selatan, mengatakan Brenton Tarrant sering menyebut dirinya telah menjadi anggota klub tersebut sejak Oktober 2017.

Baca: Atta, Korban Teroris Selandia Baru Merupakan Pelatih Futsal yang Tak Mau Dibayar

Namun, Brenton Tarrant tidak pernah terdengar mengungkapkan pandangannya tentang Muslim.

"Ini sangat gila, anda tidak akan pernah mengharapkan suatu (peristiwa) yang seperti ini," ujarnya.

Karyawan gym itu memang intens berbincang dengan Brenton Tarrant.

Menurutnya, lelaki asal Australia tersebut senang membahas mengenai perjalanannya dan sering bepergian ke luar negeri.

Termasuk perjalanannya baru-baru ini yang dilakukan selama liburan Natal.

Brenton Tarrant memiliki aksen aneh yang digambarkan sebagai aksen bahasa Inggris kelas atas dengan sedikit ciri Australia.

Pemuda berusia 28 tahun itu diyakini telah melakukan perjalanan ke Pakistan pada tahun lalu.

Sementara itu, Pejabat Bulgaria saat ini sedang menyelidiki perjalanan Brenton Tarrant ke Eropa Timur empat bulan yang lalu.

Ia juga dikabarkan telah mengunjungi Perancis, Spanyol, Portugal, dan Afghanistan.

Brenton Tarrant disebut tumbuh besar di Grafton, yang terletak di Utara New South Wales, Australia.

Ia diketahui bekerja sebagai pelatih pribadi dan menjalankan program atletik gratis untuk anak-anak.

Perjalanan travelingnya sejak 2016 lalu juga membawanya ke negeri Balkan, tempat ia melakukan tur di situs-situs bersejarah.

Kabarnya ia mempelajari pertempuran antara orang Kristen dan Kekaisaran Ottoman di sana. (AP/NZ Herald)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini