Dia menikam mereka selagi mereka kabur, bahkan salah satunya melompat keluar jendela.
Dua di antara mereka luka parah, satu lainnya tewas.
Nokubonga tidak berlama-lama untuk mencari tahu seberapa parah mereka terluka.
Dia langsung membawa putrinya ke rumah seorang teman di dekat situ.
Ketika polisi datang, Nokubonga ditahan dan dibawa ke kantor polisi.
Dia ditempatkan di sel tahanan.
"Saya memikirkan anak saya.
Saya tidak punya informasi (tentangnya).
Pengalaman waktu itu membuat trauma."
Pada saat bersamaan, Siphokazi dirawat di rumah sakit sembari mengkhawatirkan ibunya, membayangkan ibunya mendekam di sel tahanan, dan terbayang kemungkinan dia dipenjara seumur hidup.
"Saya berharap jika dia dipenjara seumur hidup di penjara, saya yang akan menggantikannya," kata Siphokazi.
Siphokazi dan Nokubonga pada Januari 2019, 16 bulan setelah serangan berlangsung
Dalam keadaan masih terguncang, Siphokazi tidak mengingat penyerangan tersebut.
Yang Siphokazi ketahui saat ini adalah cerita yang dikisahkan ibunya saat dia datang berkunjung ke rumah sakit dua hari kemudian setelah dibebaskan dengan jaminan.