TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro diingatkan untuk tidak mempercayai siapapun orang yang ada di sekitarnya, termasuk mereka yang berasal dari Rusia dan Kuba.
Seperti yang disampaikan pejabat Amerika Serikat (AS) Elliot Abrams yang ditugaskan untuk menggulingkan Maduro setelah upaya kudeta yang didukung AS baru-baru ini dinyatakan gagal.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (3/5/2019), Abrams ditunjuk oleh pemerintahan Trump untuk melancarkan aksi itu demi memuluskan jalan rival Maduro, Juan Guaido menjadi Presiden resmi Venezuela.
Ia pada Selasa lalu memang mencoba memicu terjadinya pemberontakan militer di negara tersebut dengan membuat film di sebelah pangkalan militer di Caracas.
Baca: MUI Tak Bertanggungjawab Pada Hasil Ijtima Ulama III
Dalam kesempatan itu, beberapa laki-laki berseragam terlihat berada di belakangnya saat ia menyampaikan pidato untuk membakar semangat, namun akhirnya usahanya gagal.
Gagal memicu pemberontakan militer, Abrams pun akhirnya bergabung dengan paduan suara pejabat tinggi AS dan memberitahu publik bahwa pemerintahan Maduro sebenarnya akan jatuh.