Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hari pertama kerja di Tahun Reiwa setelah libur 10 hari sampai dengan Senin (6/5/2019) menimbulkan banyak masalah Selasa ini (7/5/2019).
Transaksi Rakuten sempat macet di siang hari Selasa ini. Pemda Nagoya pun dalam melayani soal asuransi kepada warganya, sempat mendapat error di dalam network komputernya.
"Saya juga jadi seolah malas bekerja nih setelah 10 hgari libur baru saja pulang, tiba di Tokyo dari jalan-jalan ke Bali kemarin pagi," ungkap Takeyama khusus kepada Tribunnews.com Selasa ini (7/5/2019).
Meskipun demikian pihak kepolisian Jepang sudah mulai melayani pembuatan surat ijin mengemudi (SIM) Jepang sejak Minggu 5 Mei lalu.
Di satu tempat pembuatan SIM misalnya di Kotoku Fuchu dan Shinagaya atau pun di Nagoya, per hari Minggu 5 Mei lalu sempat melayani pembuatan sekitar 2500 SIM baru yang telah menggunakan masa Reiwa yang baru di Jepang dimulai 1 Mei 2019.
"Kita memang sudah siapkan sejak sebulan lalu sejak diumumkan nama Reiwa sehingga semua SIM baru di Jepang telah menggunakan nama Reiwa sejak pembuatan 5 Mei lalu," ungkap seorang polisi Jepang kepada Tribunnews.com Selasa ini (7/5/2019).
Seorang penerima SIM baru, Takenaka, kepada Tribunnews.com menyatakan rasa senangnya mendapat SIM dengan nama tahun Reiwa.
"Saya akan simpan selamanya SIM baru ini karena di hari pertama penerbitan SIM dengan nama tahun yang baru Reiwa," tekannya.
Selain masalah kerja, orang jadi malas bekerja setelah libur panjang 10 hari, anak-anak juga banyak yang jadi malas ke sekolah, takut tidak bisa bermain dengan baik bersama temannya karena telah 10 hari tidak bertemu di sekolah. Juga tidak sedikit yang jadi malas belajar karena selama 10 hari sama sekali tak membaca tidak menyentuk buku pelajaran sekolah.
Liburan penuh 10 hari berturut-turut dalam Golden Week dalam sejarah Jepang baru kali ini terjadi. Umumnya hanya skeitar 7 hari saja maksimum.
Hal ini terjadi seiring dengan pergantian Kaisar lama kepada Kaisar yang baru Naruhito per 1 Mei 2019 sehingga jadi hari libur bagi masyarakat.
Selasa pagi hari saat jam masuk kerja pun tidak sedikit kereta api yang terhambat oleh banyaknya (rush) anggota masyarakat yang baru masuk kerja.
Demi keamanan dan keselamatan penumpang, setelah menutup pintu kereta nya masih dilakukan pemeriksaan ulang demi keamanan, berakibat kereta api terlambat berangkat semenit dua menit di tiap pemberhentian stasiun besar.
Diperkirakan baru minggu depan detak jantung kehidupan Jepang baru akan kembali pulih kembali normal kegiatan manusianya sehari-harinya.