News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekolah Bahasa Jepang Secara Berencana Menipu Lebih Dari 10 Pelajar Indonesia

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pengacara Jepang, Sayaka Hirose (kiri) dan Yusaku Mimura (kanan)

Selain itu tambah Ali, saat tiba di Tokyo, pertama kali masuk sekolah, pihak sekolah bahasa Jepang yang dimasukinya juga tidak menjelaskan detil segala haknya atau lain hal.

"Saya hanya diantarkan untu menguruskan kartu asuransi. Mendaftarkan kartu Zairyu di kantor walikota saya. Tidak ada penjelasan apa pun soal sekolah dan biaya sekolah, hak dan kewajiban pelajar di sekolah tersebut," papar Ali lagi.

Ali juga mengingatkan ada marketing sekolah tersbeut yang mantan lulusan sekolah tersbeut dan berusaha menarik banyak murid dari Indonesia karena dapat komisi besar dari sekolah itu.

"Namun kemudian ditelantarkan dan janji palsu setelah kita masuk datang tiba di Jepang ini," tekannya lagi menyesal dan kesal dengan bos LPK di Indonesia yang telah menyusahkan dia dan temannya saat ini di Tokyo.

Setiap harinya, kata Ali, hanya makan telor saja karena tak punya uang.

"Saya tinggal bertiga di apato saya dan ditagih 30.000 yen per orang oleh pemiliknya," tambahnya.

Karena tak punya uang tiap hari kebanyakan makan telor saja, "Kalau ada makanan dari teman saya ya kita share makan bertigalah, sama-sama susah semua, saling bagi makanan. Tak ada uang lagi."

Lalu uang baito kerja paruh waktunya 20.000 yen sedikitnya sebulan dikirimkan ke Indonesia untuk bayar hutang pinjaman bank di Indonesia.

"Bahkan kini mbah saya sakit mas aduh pusing sekali deh tak ada uang sama sekali harus banyak puasa, InsyaAllah bisa puasa di Jepang mas. Yang penting jangan sampai sakit saja deh," harapnya lagi.

Banyak kasus penipuan kerja di Jepang saat ini dan LPK kurang baik di Indonesia di posting di FB Kerja di Jepang yang bisa gabung gratis. Silakan klik: https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/

"Yang terpenting jangan pernah perhatikan LPK atau agen kerja yang postingannya selap-selip di postingan orang lain. Kalau Lowongan dari postingan utama tidak apa, sudah kami seleksi dengan baik," papar Andari Nara, wanita, Adminnya kepada Tribunnews.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini