TRIBUNNEWS.COM, BANGI - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa konflik di dunia Muslim dapat dihindari jika mereka mematuhi ajaran Islam.
Ia pun merasa sedih lantaran masih ada banyak kasus seperti pemboman, perang dan kelaparan yang terjadi di negara-negara Muslim.
Melihat banyaknya kasus kemanusiaan tersebut, menurutnya, apa yang mereka lakukan tidak mencerminkan apa yang selama ini diajarkan agama.
"Kami bahkan melihat mereka membunuh satu sama lain, dan ini sangat ditentang oleh Islam," kata Mahathir.
"Itu terjadi karena mereka tidak bisa mengendalikan ambisi sehingga melakukan tindakan yang tidak Islami".
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara buka puasa bersama Organisasi Kesejahteraan Islam Malaysia (Perkim) di Malaysia, Jumat (10/5/2019).
Baca: PM Mahathir Geram Sebut Sultan Malaysia Bodoh dan Masih Bocah Ingusan
Dikutip dari laman The Star Online, Senin (13/5/2019), Mahathir juga mencatat bahwa ada sejumlah kasus di mana umat Islam terpaksa mengungsi ke negara-negara non-Muslim seperti negara-negara Uni Eropa (UE), untuk mencari perlindungan dari insiden yang terjadi di negara mereka sendiri.
Ia mengingatkan kepada rakyatnya yang hadir dalam acara itu, masyarakat Malaysia harus menghargai dan menjaga perdamaian serta stabilitas negara.
Jika hal tersebut dilakukan, maka kehidupan dan aktivitas sehari-hari yang mereka jalani akan berlangsung secara lancar.
"Misalnya, umat Islam dapat berpuasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri tanpa khawatir adanya ancaman dari pihak manapun,".
"Kita harus bersyukur untuk ini, karena momen buka puasa ini adalah sesuatu yang istimewa,".
Ia kemudian kembali menekankan bahwa umat Islam harus terus melakukan perbuatan baik.
Menurutnya, perbuatan baik tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadan saja, namun diterapkan terus dalam keseharian untuk memberikan contoh yang baik kepada semua orang.
"Kita harus melatih diri kita untuk mengendalikan hawa nafsu, tidak hanya selama bulan puasa saja tapi juga dilakukan untuk bulan-bulan selanjutnya. Bulan puasa harus digunakan sebagai pelatihan untuk mengendalikan nafsu dan menghindari apapaun yang bertentangan dengan agama," ujar dia.