TRIBUNNEWS.COM - Kerukunan antarumat beragama tampak di Myanmar dalam perayaan Idul Fitri 1440 H, Rabu (5/6/2019).
Kerukunan antarumat beragama tersebut terjadi antara umat Islam dan umat Buddha di Myanmar.
Umat Buddha di Myanmar membagikan mawar putih kepada umat Islam yang akan menunaikan shalat Idul Fitri pada Rabu (5/6/2019).
Momen ini menjadi sebuah aksi solidaritas yang langka di sebuah negara, di mana Islam kerap difitnah.
Diwartakan kantor berita AFP, relawan berbaris di luar masjid Dargah di Yangon timur.
Mereka memberikan bunga itu kepada jamaah yang merayakan Idul Fitri.
Aksi tersebut dilakukan beberapa pekan setelah kelompok garis keras mencoba untuk meniadakan shalat selama Ramadhan.
Baca: Idul Fitri di Kampung Sawah : Nilai Kejujuran Bertoleransi Hingga Marga Jadi Perekat
Baca: Maruf Amin Ucapkan Selamat Idul Fitri dan Doakan Prabowo-Sandiaga
Seorang kurir bernama Tin Myint mengatakan, gerakan pembagian mawar putih telah membangkitkan semangat di antara komunitas Muslim di Myanmar.
"Beberapa umat Buddha benar-benar membantu melindungi kami," katanya.
Kampanye mawar putih telah dimulai pada tiga pekan lalu ketika gerombolan 200 orang ultra-nasionalis turun ke tiga tempat pelaksanaan shalat selama Ramadhan di Yangon.
Kelompok itu meminta jamaah untuk berhenti melakukan shalat.
Pada hari-hari berikutnya, polisi memberikan perlindungan kepada jamaah.
Tentu hal tersebut mengejutkan, terlebih ketika polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada pemimpin kelompok garis keras.
Baca: Ketua Umum Golkar Sebut Idul fitri Momen Rekonsiliasi Usai Pemilu 2019
Baca: Waketum PAN sebut Hari Raya Idul Fitri sebagai Momen yang Bagus Untuk Rekonsiliasi
Biksu moderat yang dihormati, Seindita, juga datang untuk meminta mereka bersabar.