Dia membagikan mawar putih sebagai solidaritas dan mendorong gerakan tersebut.
Tim yang terdiri dari 100 relawan membagikan sekitar 15.000 bunga kepada umat Islam di 23 lokasi di seluruh negeri selama Ramadhan.
"Mawar ini adlah peringatan bagi para ekstremis bahwa banyak orang di Myanmar tidak sependapat dengan pandangan mereka yang tidak adil," kata Thet Swe Win.
Ada 3-4 persen umat Islam di Myanmar, negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Meski demikian, Islam telah berakar di negara itu selema berabad-abad.
Baca: Silaturahmi Idul Fitri 2019: Jokowi dan AHY Datangi Megawati, Prabowo Pilih ke Keluarga Cendana
Tindakan keras militer pada 2017 yang brutal memaksa sekitar 740.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh.
Para kritikus menilai, umat Islam secara khusus menjadi sasaran perubahan hukum Myanmar pada 2015, yang sangat membatasi pernikahan antaragama.
Sekretaris Gabungan Dewan Urusan Agama Islam Myanmar, Wunna Shwe, mengatakan kampanye mawar putih sungguh membantu warga setelah bertahun-tahun mengalami degradasi hak. Dia menilai masalah yang timbur diciptakan hanya untuk tujuan politik semata.
"Kami dulu hidup seperti saudara dan saudari satu sama lain (bersama umat Buddha)," katanya.
(Kompas.com/Veronika Yasinta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Idul Fitri di Myanmar, Warga Muslim Dapat Mawar Putih dari Umat Buddha".