China kemudian menginvestasikan dana besar di sektor kecerdasan buatan untuk memperoleh keunggulan di medan perang.
Bahkan, China disebut mempunyai "kemampuan hitam".
Yakni keunggulan yang tidak diketahui dan bakal dikeluarkan saat terjadi perang untuk mengejutkan lawan.
Pejabat militer maupun pemerintah AS sudah sangat menyoroti kemajuan signifikan China yang sudah menggelontorkan hingga 620 persen selama 20 tahun terakhir.
Laporan dari CNAS mengungkapkan, China kini merupakan negara dengan anggaran pertahanan terbesar nomor dua di dunia di belakang Negeri "Uncle Sam".
Tahun lalu, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Paul Selva memperingatkan China bisa menyamai AS di awal 2020, dan melewati mereka pada 2030 mendatang.
Bahkan sebuah studi yang dilakukan komisi di Kongres di akhir 2018 menunjukkan Washington berada dalam ancaman kekalahan jika harus berperang dengan China.
Karena itu pemerintahan Presiden Donald Trump meluncurkan Strategi Pertahanan Nasional pada 2018 lalu yang memintaPentagon untuk menyambut ancaman China dan Rusia.
Pada 2014, sebenarnya Pentagon sudah mempunyai inisiatif bernama Third Offset berisi instruksi dibutuhkan inovasi teknologi untuk mempertahankan dominasi mereka.
Kepada The Washington Post, Work menjelaskan seharusnya kebijakan Pentagon itu dengan jelas memuat ancaman yang jelas ditunjukkan oleh Beijing.
"Saya mungkin bakal sering mengatakan 'China sudah datang, China sudah datang, China sudah datang' jika diperbolehkan," ujar mantan Wamenhan periode 2014-2017 itu.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teknologi Militer AS Bakal Disalip oleh China"