Gara-gara viral di Facebook, wanita ini bertemu kembali dengan keluarganya setelah 24 tahun berpisah.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah viral, gara-gara Facebook, seorang wanita di Vietnam berhasil bertemu keluarganya setelah terpisah selama 24 tahun.
Puluhan tahun berpisah, Lien akhirnya bertemu dengan sang putri, Le Thi Lian, karena sebuah unggahan di Facebook yang menjadi viral.
Pada Kamis (18/7/2019), Lien dan Lan bertemu untuk pertama kalinya setelah 24 tahun terpisah.
Dikutip Tribunnews dari Viet Nam News via World of Buzz, Lien terakhir kali melihat Lan saat sang putri remaja.
Baca: Kisah Pilu Bocah 7 Tahun ke Sekolah Kenakan Baju Lusuh dan Tanpa Sandal, Kondisinya Memprihatinkan
Baca: Viral Hari ini, Sepasang Pasutri Baru Pakai Baju Pengantin Lakukan Aksi Tak Biasa di Gerai Makanan
Lan terpisah dari sang ibu karena ia menjadi korban perdagangan manusia dan dijual ke Tiongkok.
Sambil menangis, Lien mengaku ia tak menduga bisa bertemu kembali dengan putri kesayangannya.
"Aku pikir aku tidak akan pernah bisa melihatnya lagi," ujar Lien saat ditemui Viet Nam News.
"Aku tidak bisa tidur semalam karena memikirkan momen kembalinya putriku."
"Keluarga kami ingin mengucapkan terima kasih dari hati paling dalam pada media yang telah membantu menyebarkan berita tentang putriku, sehingga kami bisa bertemu," tuturnya.
Tetangga Lien dan kebanyakan orang mengira Lan sudah mati.
Namun mereka menyambut gembira pertemuan antara ibu dan anak ini.
Lan merupakan anak tertua dan terlahir dari keluarga tidak mampu.
Ia memiliki lima saudara dan bertanggungjawab mengurusi mereka semua.
Saat berusia 19 tahun, Lan mendapat kesempatan untuk bekerja di distrik Nghia Dan.
Baca: Viral Mobil Masuk Areal Kuburan Dusun Sawahan, Sopir Tertidur Disangka Sedang Bertapa
Baca: Viral Orang Mati Hidup Lagi, Masyarakat Kecewa Karena Sudah Tahlilan dan Gali Kubur
Sayang, setibanya Lan di sana, ia sadar telah ditipu dan langsung dibawa menuju Provinsi Guangxi, Tiongkok.
Lan dijual pada pria berusia 65 tahun seharga Rp 4,2 juta.
Tinggal bersama pria tersebut, Lan memiliki empat anak dengannya.
Ia kerap mendapat kekerasan selama tinggal 13 tahun bersama si pria.
Mencoba melarikan diri beberapa kali, Lan selalu gagal dan membuatnya disekap dalam ruangan gelap.
Lan juga beberapa kali pernah diberi obat sehingga ingatannya perlahan menghilang.
Setelahnya, Lan dijual lagi ke seorang pria berusia dan tinggal bersama 11 tahun.
Berbeda dari pria sebelumnya, orang baru yang membeli Lan sangat baik.
Pria yang kini berusia 43 tahun ini resmi menjadi suami Lan dan sangat memperhatikan sang istri.
Pada 2017, Lan pernah meminta pada sang suami agar diizinkan pulang ke Vietnam.
Baca: Viral Penjual Siomay Ternyata Mantan Miliarder, Dulu Hasilkan 2 Miliar Tapi Jatuh Lalu Jual Keliling
Baca: Viral Tas Seharga Rp 20 Juta, Jika Buat Tiket Pesawat Bisa PP ke 5 Negara Eropa Ini
Tak hanya setuju, sang suami bahkan memberinya uang saku untuk perjalanan Lan menuju kampung halamannya.
Malang nasib Lan, ia justru ditipu saat akan pulang ke Vietnam.
Suatu hari pada Juli 2019 lalu, Lan bertemu dengan seorang wanita Vietnam yang tinggal di Tiongkok.
Si wanita ini kemudian menolong Lan mengunggah kisahnya ke Facebook, berharap keluarganya melihat.
Unggahan itu kemudian menjadi viral hingga sampai ke saudara ipar.
Awalnya, saudara ipar Lan tak sadar bahwa yang ada di unggahan Facebook adalah Lan.
Tapi, saat ia mendengarkan deskripsi Lan tentang alamat rumah dan anggota keluarganya, saudara ipar Lan merasa yakin.
Pihak keluarga akhirnya mengajukan laporan ke polisi, berharap pemerintah Vietnam bisa membawa kembali Lan pulang ke rumah.
Lien mengatakan mereka telah sejak lama mencari Lan tapi tak kunjung menemukannya.
Tak hanya itu, Lien juga mengungkapkan sang suami meninggal empat tahun kemudian setelah Lan hilang.
Baca: Kisah Herayati, Anak Tukang Becak yang Lulus S2 ITB dalam 10 Bulan dengan Predikat Cum Laude
Baca: Kisah Pasutri Buruh Gendong dari Banjarnegara Menabung 30 Tahun demi Wujudkan Mimpi Naik Haji
"Kami terus mendorong dan membentuk kelompok penghubung antara keluarga, polisim dan Lan."
"Secara bertahap, Lan percaya pada agen Vietnam dan pemerintah Tiongkok," ujar Nguyen Tanh Hai, Wakil Kepala Divisi Kriminal Departemen Kepolisian Provinsi Nghe An.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)