Begini Rasanya Kehilangan Rumah di Gaza, James Woods Didesak Pertimbangkan Dukungannya kepada Israel
James Woods, Aktor asal Amerika Serikat mendapatkan saran dari netizen atas sikapnya yang lebih mendukung Amerika Serikat membantu Israel dalam perang
Editor: Muhammad Barir
Beginilah Rasanya Kehilangan Rumah di Gaza, James Woods Didesak Pertimbangkan Dukungannya kepada Israel
TRIBUNNEWS.COM- James Woods, Aktor asal Amerika Serikat mendapatkan saran dari netizen atas sikapnya yang lebih mendukung Amerika Serikat membantu Israel dalam perang Gaza.
Beberapa kali, James Woods memperlihatkan dukungannya atas kekejaman Israel terhadap Gaza yang menjatuhkan bom-bom yang membakar di Gaza.
Kini, James Woods merasakan kehilangan rumah setelah kebakaran besar melanda Los Angeles.
Bencana kebakaran di Los Angeles menyadarkan sebagian warga Amerika Serikat atas sikap pemerintah AS yang jor-joran membantu Israel dalam perang di Gaza.
Beginilah rasanya kehilangan rumah di Gaza': James Woods didesak untuk mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap Israel setelah kehilangan rumah akibat kebakaran di Los Angeles.
Aktor dan produser Hollywood ini telah menjadi pendukung vokal serangan militer brutal Israel di Gaza.
Suara-suara pro-Palestina telah mendesak aktor Hollywood James Woods untuk mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap perang Israel di Gaza setelah aktor Amerika itu kehilangan rumahnya dalam kebakaran hutan yang melanda Los Angeles.
James Woods, yang sebelumnya mendukung serangan mematikan Israel terhadap warga Palestina di Gaza sambil mendesaknya untuk melakukan lebih banyak serangan, dengan menggunakan tagar "Bunuh mereka semua" , menangis dalam sebuah wawancara CNN pada hari Rabu, meratapi kehancuran rumahnya.
"Suatu hari kamu ada di kolam renang, dan hari berikutnya hilang begitu saja," isaknya.
Penyair Palestina terkemuka Mosab Abu Toha menggunakan media sosial untuk menghadapi Woods, dengan mengatakan: "Beraninya kamu tampil live on Air dan menangis?!".
Penyair pemenang penghargaan itu berbicara kepada Woods dalam sebuah surat yang diunggah di X.
"Ketika rumah kami dibom pada 28 Oktober 2023, saya tidak punya rumah atau tempat yang aman untuk dituju. Saya belum bisa kembali ke reruntuhan rumah saya karena kota saya diduduki," katanya.
"Seorang teman saya yang membantu mengumpulkan buku-buku yang bisa kami temukan terbunuh pada bulan Januari 2024. Namanya Ma'rouf Al-Ashqar. Ia memiliki suara yang merdu dan merupakan pembaca setia sastra Rusia, khususnya Dostoevsky. Apakah hal ini mengganggu Anda?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.