Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI angkat bicara menyoal pemberitaan terbunuhnya seorang perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS yang dilaporkan meninggal dunia di kamp pengungsi al-Hol, Suriah.
Plt Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah bersama KBRI (Kedutaan Besar) Damaskus masih terus mengupayakan melakukan verifikasi kebenaran informasi tersebut.
Baca: UPDATE: Penemuan Jasad Milisi Wanita ISIS yang Sedang Hamil, Diduga dari Indonesia
"Pemerintah khususnya melalui KBRI Damascus tengah berupaya memverifikasi kebenaran informasi, adanya perempuan yang diberitakan tersebut," ujar Teuku Faizasyah melalui pesan singkatnya yang diterima pada Kamis (1/8/2019).
Ia menyebut, verifikasi informasi tidak mudah, lantaran kondisi dan situasi konflik yang sedang melanda Suriah.
"Proses verifikasi tersebut tidaklah mudah dan kompleks. Terlebih lagi, merujuk ke pemberitaan lokasi tempat kejadian berada di bawah pengawasan kelompok yang berseberangan dengan Pemerintah Suriah," jelas dia.
Diketahui dari pemberitaan kantor berita Kurdi, Hawar News Agency, petugas kamp pengungsi Al-Hol menemukan jenazah perempuan yang disebut-sebut WNI.
Jenazah perempuan bernama Sodermini itu dibawa ke Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Kurdi.
Baca: Hamil 6 Bulan, Perempuan Petempur ISIS Asal Indonesia Tewas Setelah Dipukul dan Disiksa di Kamp
Setelah pemeriksaan medis oleh dokter forensik, menurut laporan Bulan Sabit Merah, perempuan itu tengah hamil enam bulan, meninggal dunia karena dipukul dan disiksa.
Kantor berita Hawar juga menyebut informasi lain bahwa ayahnya bernama Sardi dan ibunya Nasia. Korban berusia sekitar 30 tahun dan merupakan ibu dari tiga orang anak.