TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi dari Universitas Cambridge tewas setelah melompat dari pesawat di ketinggian 3.600 kaki atau sekitar 1.000 meter.
Mahasiswi bernama Alana Cutland itu jatuh dari pesawat terbang ringan Cessna setelah dia kembali dari sebuah kawasan terpencil Madagaskar untuk meneliti kepiting sebagai bagian dari gelar ilmu alamnya.
Dilansir Daily Mirror, Rabu (31/7/2019), insiden tragis itu terjadi setelah pesawat mengudara selama 15 menit dari kawasan Analalava 25 Juli lalu.
Diyakini, remaja berusia 19 tahun itu tiba-tiba membuka pintu dan membuat penumpang lainnya, Ruth Johnson, berjibaku sebelum dia jatuh dan tewas di sabana Madagaskar.
Saat kejadian, pilot juga dilaporkan memegangi kaki Alana dan melakukan manuver dari sisi ke sisi dalam upaya putus asa demi mencegahnya meloncat dari pesawat.
Baca: Hendak Diceraikan Suami, Nur nekat Bunuh Diri
Namun baik si pilot maupun Johnson kehilangan pegangan karena lelah. Polisi setempat kemudian menggelar penyelidikan dan pencarian untuk menemukan jenazahnya.
Penyelidik segera menginvestigasi penyebab kematian Alana dan sejauh ini sudah mengumpulkan keterangan baik dari pilot, Johnson, serta staf pondok tempat Alana bermalam.
Baca: Kuli Panggul Beras di Surabaya Kedapatan Sabu, Pelaku Malah Ingin Bunuh Diri saat Diringkus Polisi
Dalam konferensi pers, kepala polisi setempat Sinola Nomenjahary menyatakan kronologi di mana pesawat Cessna C168 lepas landas dari Anjajavy dengan tiga orang di dalamnya.
Nomenjahary berujar setelah 10 menit terbang, Alana langsung melepas sabuk pengaman, membuka pintu di sebelah kanan, dan kemudian berusaha untuk keluar.
"Nona Johnson sempat mencoba mempertahankannya selama lima menit. Namun ketika dia kehabisan napas karena kelelahan, dia melepaskannya," kata Nomenjahary.
Nomenjahary melanjutkan, pihaknya sudah membaca dokumen Alana dan menduga gadis itu menderita stres maupun kesehatan mental berkaitan dengan pendidikannya.
Dia menambahkan, saat ini jajarannya bekerja dengan asumsi dia "sengaja menjatuhkan diri", dan berkoordinasi dengan otoritas Inggris untuk menyingkap kebenarannya.
Dalam pernyataan yang dirilis Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Inggris, keluarga Alana memberikan penghormatan dengan menyatakan gadis itu sangat berbakat.
"Putri kami Alana adalah gadis yang cemerlang, mandiri, dan dipuja serta dihormati oleh setiap orang yang mengenalnya," ujar keluarga Alana.
Disebutkan bahwa setelah menamatkan kuliah di jurusan Ilmu Alam, Alana langsung mengambil program magang di Madagaskar dan sangat ingin tahu serta senang berpetualang.
"Dia juga merupakan seorang penari berbakat dan selalu menonjolkan setiap sisi kreativitas dari talentanya dengan rasa senang dan tekad," lanjut keluarga.
Dilansir Dari Kompas .com sebelumnya seorang pria diduga tewas karena terjatuh dari pesawat yang terbang di atas London setelah jenazahnya ditemukan di sebuah kawasan permukiman, Minggu (30/6/2019).
Pria itu kemungkinan besar adalah seorang penumpang gelap yang terjatuh dari kompartemen roda pendarat pesawat milik Kenya Airways yang sedang bersiap untuk mendarat di bandara Heathrow, London.
"Polisi mendapat panggilan pada Minggu pukul 15.39 dari sebuah alamat di Offerton Road, Clapham, setelah sesosok jenazah ditemukan di sebuah taman," demikian pernyataan Kepolisian Metropolitan London.
Petugas kemudian dikirim bersama ambulans. Jenazah itu kemungkinan besar adalah seorang pria. Polisi kini sedang mencari identitas jenazah itu," kata kepolisian.
Sementara itu, di kompartemen roda pendarat Kenya Airways ditemukan sebuah tas, air, dan makanan.
Pada 2015, seorang penumpang gelap sebuah pesawat British Airlines dari Johannesburg jatuh di atap rumah warga saat pesawat siap mendarat di bandara Heathrow.
Sementara orang kedua yang bersembunyi di pesawat tersebut dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka.(Sumber kompas.com)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul : Sudah Dicegah, Gadis Ini Nekat Lompat dari Pesawat di Ketinggian 1.000 Meter dan Tewas