News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahathir Mohamad Geram, Zakir Naik Bicara Rasis Saat Ceramah di Malaysia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAKWAH - Ulama asal India, Dr Zakir Naik menyampaikan ceramah pada safari dakwah Dr Zakir Naik Visit Bandung, Indonesia 2017 mengangkat tema Dakwah or Destruction, di Gymnasium UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Minggu (2/4/2017). Acara yang dihadiri sekitar 10.000 jemaah itu, turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI M Herindra, dan lainnya. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA-  Dai kontroversial asal India Zakir Naik dilarang memberikan ceramah umum di seluruh wilayah Malaysia.

Itu terjadi setelah pernyataan-pernyataannya menimbulkan kontroversi berkepanjangan di negara yang memberikannya izin menetap itu.

Kepolisian Malaysia atau PDRM melarang Zakir Naik menyampaikan ceramah umum di seluruh Malaysia atas landasan menjaga "keselamatan negara".

"Arahan itu telah dikeluarkan kepada seluruh kepolisian seluruh negara bagian dan dilakukan demi keselamatan negara dan memelihara keharmonian masyarakat," kata kepala bagian humas PDRM, Datuk Asmawati Ahmad pada Selasa (20/08/2019), sebagaimana dilaporkan oleh berbagai media di Malaysia.

Baca: Zakir Naik diperiksa polisi untuk kedua kalinya di Malaysia karena pernyataan tidak peka terkait ras

Baca: Zakir Naik Dituduh Terlibat Pencucian Uang Senilai Rp 400 Miliar

Dengan keputusan itu, maka dai kondang, yang masuk dalam daftar buron di India tersebut, sekarang tidak hanya dilarang memberikan ceramah di tujuh negara bagian saja.

Sebelumnya, tujuh negara bagian telah melarang ceramah oleh Zakir Naik, termasuk Melaka, Johor, Selangor, Kedah dan Sarawak.

Permintaan maaf

Pada hari yang sama, Selasa (20/08) Zakir Naik juga mengeluarkan permintaan maaf atas masalah yang timbul. Permintaan maaf ia sampaikan setelah menjalani pemeriksaan kedua di markas besar kepolisian Malaysia di Bukit Aman, Kuala Lumpur, pada Senin (19/08).

Pengacaranya, Akberdin Abdul Kader mengatakan bahwa Naik "diperiksa polisi" untuk kedua kalinya, setelah menjalani pemeriksaan yang sama pada Jumat lalu.

Dalam permintaan maafnya, Zakir Naik mengatakan ia bukan seorang yang rasis dan pernyataannya diambil di luar konteks untuk menimbulkan ketegangan masyarakat.

"Menjadi misi saya untuk menyebarkan keamanan ke seluruh dunia. Malangnya, saya perlu berhadapan dengan pengkritik yang mencoba menghalangi saya dalam menjalankan misi saya.

"Seperti yang Anda perhatikan sejak beberapa hari kebelakangan ini, saya dituduh menyebabkan masalah rasisme di negara ini dan pengkritik saya telah menggunakan ayat terpilih yang diambil dari konteks dan menambah fabrikasi aneh ke dalamnya." Demikian pernyataan Zakir Naik.

Persoalan bermula ketika Zakir Naik menyampaikan ceramah di Kota Bharu, Kelantan pada awal Agustus.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini