"Dia menyangka bahwa Novy akan menguasai hak asuh anak-anak mereka dan akan menentukan kapan Terdakwa bisa melihat mereka. Tidak mungkin Terdakwa bisa tahan dengan itu," ujar Jaksa Green.
"Itulah yang membuat Terdakwa marah."
Jaksa Green juga menyerang karakter yang dibangun pembela Terdakwa bahwa John Chardon adalah seorang dermawan yang banyak membantu orang di Filipina.
"Memberi uang dengan imbalan seks itu tidak bisa dianggap sebagai perbuatan filantropi," katanya.
"Kita mungkin berpikir tentu bukan karisma atau ketampanannya yang menarik banyak wanita, tapi mungkin karena uangnya."
Baru memulai usaha kecantikan
Dalam sidang sebelumnya terungkap fakta bahwa Novy saat itu baru saja membuka usaha kecantikan, sebagai upaya untuk menopang hidupnya.
Menurut Jaksa Green, Novy sangat mencintai anak-anaknya dan pada malam kejadian, dia baru pulang makan malam bersama anaknya dan seorang temannya.
Menghilangnya Novy selama beberapa hari setelah malam itu, membuat temannya itu mengontak polisi. Dan bukan John yang melapor ke polisi.
Pada malam kejadian, kata Jaksa Green, John telah menunggu Novy di garasi rumahnya di daerah Upper Coomera sekitar jam 9 malam.
Awal perkenalan
Dilansir dari ABC News, Novy Chardon berkenalan dengan John William Chardon pada tahun 2000.
Lama menjalin hubungan asmara, Novy dan John Chardon akhirnya memutuskan untuk menikah.
Sayang, belum ada seumur jagung, rumah tangga Novy dan John Chardon harus kandas di tengah jalan lantaran sang istri memergoki suaminya selingkuh.
Pada tahun 2012, pengadilan pun mengizinkan Novy Chardon untuk bercerai dengan sang suami.
Kendati telah berpisah satu sama lain, Novy Chardon dan sang suami, John William Chardon diketahui masih tinggal satu atap.