TRIBUNNEWS.COM - Penyalahgunaan deodoran merek Rexona telah menewaskan 5 (lima) orang di Australia.
Pihak perusahaan Unilever selaku produsen deodoran Rexona membenarkan bahwa telah terjadi penyalahgunaan produknya.
Kepala unit perusahaan Unilever Australia dan Selandia Baru, Scott Mingl, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui penyalahgunaan penggunaan produk tersebut, seperti dilansir oleh ABC News, (29/9/2019).
"Kami tahu. Kami mendapat laporan adanya empat kematian di Queensland dan satu di New South Wales." ujar Mingl.
Senada dengan pihak Unilever, dalam catatan kepolisian Australia juga ditemukan fakta bahwa produk Rexona adalah salah satu produk yang paling banyak disalahgunakan.
Baca: 6 Film Hollywood yang Akan Tayang di Bulan Oktober 2019, Mulai dari Joker hingga Maleficent 2
Pada tahun 2015 di Alice Springs, seorang anak berusia 16 tahun meninggal karena penyalahgunaan deodoran tersebut.
Setahun kemudian, seorang remaja berusia 15 tahun di Redcliffe, Queensland juga meninggal karena hal yang sama.