Namun negara konservatif, yang melarang alkohol dan terkenal dengan pemisahan pria dan wanita, itu dipandang tidak mungkin menjadi tujuan pariwisata global, selain untuk para peziarah Muslim yang hendak mengunjungi tempat-tempat suci di Mekkah dan Madinah.
Otoritas pariwisata tetap tegas bahwa Arab Saudi tidak akan mengizinkan alkohol, tetapi Khateeb mengatakan tidak ada batasan bagi turis wanita asing yang tidak ditemani dan tidak diwajibkan mengenakan abaya di tempat umum.
Sebelumnya, visa bagi warga asing yang ingin mengunjungi Arab Saudi hanya dibatasi untuk pekerja asing dan keluarga mereka, serta para peziarah Muslim yang hendak melakukan ziarah ke situs suci di Mekkah dan Madinah, atau untuk ibadah umroh dan haji.