TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Dublin, Irlandia, membuat permintaan terakhir yang membuat keluarga dan teman-teman yang hadir di pemakamannya tertawa.
Shay Bradley, seorang veteran Pasukan Pertahanan Irlandia, mengetahui bahwa hidupnya sudah tak lama lagi karena penyakit yang dideritanya.
Dia pun menyiapkan sebuah kejutan yang akan membuat orang-orang yang menghadiri pemakamannya tertawa alih-alih bersedih.
Hari pemakaman Bradley pun tiba, dengan kakek dari delapan cucu itu siap dimakamkan di pemakaman umum Bohernabreena di Kilnamanagh, Dublin, pada 12 Oktober lalu.
Peti tempat jenazah Bradley sudah dimasukkan ke dalam liang lahat dan hendak dikubur.
Baca: Hormati Kepergian Sulli eks f(x), Sejumlah Idol K-Pop Batalkan Jadwal Mereka
Baca: Deretan Ucapan Duka untuk Sulli eks f(x), Goo Hara: Lakukan Apa yang Kamu Inginkan di Dunia Lain
Namun mendadak muncul suara dari dalam peti.
"Halo, halo, keluarkan saya!" bunyi suara yang terdengar dari dalam peti.
"Di mana saya? Biarkan saya keluar. Di sini gelap."
"Apakah itu suara pendeta yang saya dengar? Ini Shay, saya ada di dalam kotak."
"Tidak, saya di depan kalian. Saya mati," lanjut suara itu.
Suara itu ternyata adalah rekaman yang sengaja dibuat Bradley untuk diputarkan di hari pemakamannya.
Itu menjadi permintaan terakhirnya, setelah Bradley mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.
Dia ingin membuat keluarganya tertawa daripada menangis di pemakamannya.
Mendengar rekaman itu, para pelayat pun tertawa dan menangis.