Video Rahasia di dalam Lab Perlihatkan Monyet Menjerit Kesakitan saat Dijadikan Objek Percobaan. Ada hewan lain juga di sana.
TRIBUNNEWS.COM - Video menyedihkan memperlihatkan beberapa ekor monyet menjerit di dalam lab uji coba di Jerman.
Video tersebut muncul ke publik setelah dibagikan oleh aktivis pecinta hewan.
Tak hanya monyet, anjing dan kucing juga menjadi objek uji coba di lab tersebut.
Seperti yang dilansir Mirror UK, video diambil diam-diam di dalam Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi (LPT) di Hamburg.
Baca: Lolos Dari Kelinci Percobaan Departemen Pertanian AS, Begini Nasib 14 Ekor Kucing Untuk Riset
Video diambil oleh oleh pekerja yang sedang menyamar dari organisasi Soko Tierschutz dan Cruelty Free International.
Monyet-monyet terlihat menjerit saat mereka digantung dengan tali logam yang diikat ke leher mereka.
VIDEO: Detik-detik Mobil Brio Merah Masuk Jurang, Sempat Tabrak Pembatan Jalan - Tribunpekanbaru.com
Detik-detik TKP Kasus Subang Digaris Polisi, Sempat Ada 2 Wanita Cengengesan Intip Lokasi Pembunuhan
Ketika mereka tidak diikat, mereka lantas dipaksakan masuk ke dalam sangkar kecil yang membuat mereka makin berteriak.
Baca: Video Viral Trik Selfie dengan Monyet di Bali, Hasil Foto Seperti Nyata
Friedrich Mülln dari Soko Tierschutz mengatakan: "Hewan-hewan itu bahkan masih mengibas-ngibaskan ekor mereka ketika mereka dibawa untuk dibunuh, anjing-anjing itu berharap belas kasihan manusia.
"Perlakuan terburuk adalah pada monyet."
"Monyet kecil, primata yang relatif ringan, yang sering digunakan untuk percobaan hewan di LPT."
"Mereka disimpan dalam kondisi sempit di dalam kandang kecil."
"Banyak hewan yang memiliki kecenderungan kompulsif dan terlihat berputar-putar."
Video berdurasi delapan menit itu juga menunjukkan tes toksikologi yang dilakukan pada kucing, anjing dan kelinci.
Baca: UU KPK Hasil Revisi Mulai Berlaku Besok, Ini Respons Agus Rahardjo
Tes itu membuat mereka dalam keadaan sangat tertekan.
Menurut Cruelty Free International (CFI), uji coba itu dilakukan dengan cara meracuni hewan untuk melihat seberapa banyak bahan kimia atau obat yang bisa menyebabkan bahaya.
Uji coba itu dilakukan untuk mengukur dosis yang "aman" bagi manusia nantinya.
CFI mengklaim hewan-hewan itu diinjeksikan, atau disuruh makan, atau disuruh menghirup substansi dalam jumlah tertentu untuk mengukur efek racun.
Baca: Fadli Zon Disebut Bakal Jadi Menteri Jokowi, Dahnil Anzar Beri Bocoran Ini
Efek yang bisa terjadi pada hewan-hewan itu adalah muntah, pendarahan dalam, gangguan pernapasan, demam, penurunan berat badan, lesu, masalah kulit, kegagalan organ, dan bahkan kematian.
CFI menyebut hewan-hewan itu tidak diberi pereda sakit atau anestesi.
Pekerja yang melakukan penyamaran itu mengatakan staf lab bukanlah penjaga hewan yang terlatih.
Mereka juga sering melakukan kekerasan terhadap hewan.
CFI mengatakan mereka menyaksikan anjing beagle berdarah setelah percobaan di mana pipa dipaksa turun tenggorokan mereka ketika mereka diberi kapsul.
Atas kejadian ini, Michelle Thew, kepala eksekutif CFI, menyerukan agar hukum di Uni Eropa diubah.
Baca: Nekat Masuk Kandang Singa, Turis Wanita Ini Jadi Buruan Polisi
Ia mengatakan: "Penyelidikan kami telah mengungkap penderitaan hewan yang mengerikan, perawatan yang tidak memadai, praktik buruk dan pelanggaran hukum Eropa dan Jerman.
"Kami menyerukan agar LPT ditutup.
"Kami juga menyerukan peninjauan komprehensif tentang penggunaan hewan dalam pengujian toksisitas peraturan di Eropa, termasuk Inggris.
"Setiap penyelidikan, menunjukkan kisah penderitaan dan pengabaian hukum yang serupa."
Sebuah petisi online di change.org dibuat oleh aktivis Carolin Iding meminta LPT ditutup.
Petisi itu berisi:
"Penelitian baru-baru ini oleh SOKO Animal Welfare pada LPT menunjukkan gambar dan rekaman video yang mengerikan bahwa di kota saya, di mana hewan disiksa dan diperlakukan dengan buruk."
"Ketika saya berpikir tentang bagaimana hewan-hewan menderita di balik dinding LPT sekarang dan mengalami penderitaan, hati saya tergerak."
"Tidak ada makhluk hidup yang pantas diperlakukan seperti itu dan mati seperti itu!"
Per 16 Oktober 2019 pukul 18.13 WIB, petisi tersebut telah ditanda tangani lebih dari 85 ribu orang.
LPT adalah perusahaan milik keluarga yang melakukan pengujian toksisitas untuk perusahaan farmasi, industri dan agro-kimia secara global untuk memastikan produk memenuhi persyaratan pemerintah dan pihak berwenang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)