Bibir bayi berusia satu tahun ini mendadak melepuh dan mengeluarkan cairan hingga nyaris meninggal. Ternyata ini penyebabnya.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi berusia 1 tahun mengidap penyakit yang tak terduga secara tiba-tiba.
Bibirnya mendadak melepuh dan mengeluarkan cairan.
Bahkan, bayi tersebut sempat nyaris meninggal.
Dilansir The Sun, penyakit ini dialami oleh putra kecil dari wanita Inggris bernama Charlotte Jones.
Baca: Balita Ini Nyaris Buta Lantaran Tertular Herpes Usai Dicium Kerabatnya
Baca: Terkena Penyakit Herpes? Ini Cara Paling Tepat Menanganinya
Charlotte memiliki bayi berusia 1 tahun bernama Ellis.
Awalnya, bayi asal Abergavenny, Wales, tersebut merasa tidak enak badan.
Ketika diperiksakan ke dokter, Ellis dikira menderita tonsilitis atau radang amandel.
Namun, beberapa hari selanjutnya, kondisi Ellis memburuk.
Suatu hari, tiba-tiba mulut Ellis membengkak.
Selain itu, bibirnya juga melepuh.
Lepuhan tersebut bahkan mengeluarkan cairan yang sama sekali tidak dipahami Charlotte.
Ellis pun tidak napsu makan selama seminggu.
Charlotte mencoba memberikan pertolongan kepada anaknya melalui pemberian obat dan jus buah.
Namun, hasilnya nihil.
"Dengan suhu mencapai 40 derajat dan dua kanula, obat dan pengasup darah, tidak ada makanan yang masuk lebih dari seminggu," ucap Charlotte.
"Juga hampir tidak ada jus yang bisa diminum melalui botol," lanjutnya.
Akhirnya, Charlotte kembali membawa putranya ke rumah sakit.
Dia memeriksakan ulang kondisi Ellis yang semakin parah dari hari ke hari.
Setelah diperiksa ulang, penyakit Ellis pun terungkap.
Ellis terjangkit virus herpes simpleks atau HSV-1.
Herpes simpleks itu lah yang menciptakan lepuhan pada bibir Ellis.
Dokter menerangkan kepada Charlotte, virus tersebut ditularkan melalui kontak fisik seperti ciuman bibir.
Lantas, dokter pun bertanya kepada Charlotte tentang kontak fisik yang beberapa hari silam terjadi pada Ellis.
Charlotte pun mengingat-ingat.
Kemudian, ia menceritakan bahwa beberapa hari sebelumnya, Ellis diciumi dan disentuh oleh beberapa kenalan Charlotte.
Dokter pun menambahkan, kala itu, kemungkinan orang yang mencium Ellis sedang terjangkit herpes labialis.
Sehingga, virus tersebut menular kepada Ellis dan menyebabkan herpes simpleks.
"Orang-orang benar-benar tidak menyadari bagaimana ciuman atau sentuhan dari seseorang yang sakit dingin dapat mengancam jiwa bagi tubuh kecil," kata Charlotte.
Diketahui, herpes simpleks tidak berbahaya bagi orang dewasa.
Namun, penyakit ini dapat mengancam nyawa bayi dengan sistem kekebalan yang lemah.
Virus ini dapat menyebar ke otak bayi dan menyebabkan kegagalan banyak organ.
Komplikasi tersebut dapat menyebabkan kematian.
Beruntungnya, nyawa Ellis dapat terselamatkan.
Charlotte merasa bersyukur bayinya dapat bertahan.
"Kami beruntung Ellis dapat melaluinya. Namun untuk bayi dengan sistem kekebalan rendah, hasilnya bisa sangat berbeda," tuturnya.
Dalam seminggu, Charlotte menerangkan, kondisi Ellis semakin membaik.
Namun, putranya masih perlu mendapatkan perawatan untuk pemulihan.
"Dalam seminggu, bibir Ellis sudah banyak berubah. Dia masih bisa pergi keluar, tetapi masih sedang dalam pemulihan."
Baca: POPULER: Video Detik-detik Wanita Lepas Baju di Tengah Jalan, Terancam Denda Rp 28 Juta
Baca: Pria Ditemukan Tergantung Terbalik di Cerobong Setinggi 82 Meter: Tak Berbaju saat Cuaca Dingin
Lantas, Charlotte menyarankan semua orang untuk tidak mencium bayi atau balita jika mereka sedang sakit.
Charlotte juga berkata agar orang-orang perlu mencuci tangan mereka sebelum menyentuh anak.
The Sun menerangkan, herpes sangat berbahaya untuk bayi di bawah 6 bulan dan baru lahir.
Hal itu dikarenakan sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembangkan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks yang sangat menular.
Pada orang dewasa, virus tersebut juga dapat menyebabkan lepuhan dan bisul pada kelamin.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)