Sejak naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej, pada 2016, Raja Vajiralongkorn telah membuktikan dirinya sebagai raja konstitusional yang tegas.
Beberapa kebijakan yang diambilnya setelah naik takhta di antaranya mengambil kendali lebih langsung atas urusan kerajaan dan kekayaan mahkota yang sangat besar, serta memindahkan dua unit militer dari Tentara Kerajaan Thailand ke kendali pribadinya.
Kritik publik terhadap raja maupun keluarga kerajaan dilarang di bawah undang-undang lese majeste yang ketat di Thailand.
Pelanggar aturan ini dapat diancam dengan hukuman penjara hingga 15 tahun.
Ingin seperti permaisuri
Dinilai tidak setia dan tidak tahu terima kasih, selir Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Sineenat Wongvajirapakdi, dicopot gelarnya.
Dikenal dengan panggilan Koi, Sineenat dianugerahi gelar Chao Khun Phra saat ulang tahun Raja Vajiralongkorn yang ke-67 pada 28 Juli lalu.
Mantan perawat kerajaan berusia 34 tahun itu menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar Chao Khun Phra dalam 100 tahun terakhir.
Namun, kerajaan mengumumkan Sineenat dicopot gelarnya sebagai selir karena dianggap "tak setia dan tak tahu berterima kasih pada Raja Thailand".
Baca: Sekolah di India Pakaikan Kardus di Kepala Muridnya Agar Tidak Mencontek Saat Ujian
Selain itu dikutip Royal Gazette via AFP Senin (21/10/2019), Sineenat juga menentang penunjukan Ratu Suthida sebagai permaisuri demi ambisi pribadi.
"Aksinya tidak menunjukkan penghormatan pada raja dan tidak memahami tradisi kerajaan," demikian keterangan yang dirilis istana.
Perempuan yang mempunyai pangkat Mayor Jenderal itu juga disebut berusaha menaikkan posisinya supaya setara dengan Permaisuri Suthida.
Baca: Terduga Teroris Berinisial SRF Disebut Sebagai Pimpinan Jaringan Teroris di Lampung
Perilakunya dianggap tak menghormati Raja Thailand dan menyebabkan perpecahan serta kesalahpahaman di antara kerabat kerajaan dan publik.
Karena itu, selain mendapat hukuman pencopotan Chao Khun Phra, berarti Selir Kerajaan, segala penghargaan militer juga dicabut.
Pada akhir Agustus, serangkaian foto Sineenat dan Raja Vajiralongkorn dalam berbagai kesempatan dipublikasikan situs istana.