Sejak tiga tahun silam Nur harus menerima kenyataan pahit soal kondisi pengelihatannya yang memburuk hingga mengalami kebutaan.
Namun Nur tetap optimis, ia justru bisa lebih mendekatkan diri pada sang pencipta.
"Saya percaya bahwa Allah, Utusan dan para malaikat selalu ada dan berdoa untuk saya, itulah semangat saya jika saya ingin menyerah.
Suatu ketika ketika saya berada di terowongan yang gelap, saya tidak tahu harus pergi ke mana dan saya tidak bisa melihat cahaya apapun,
tetapi saya harus sabar, percaya diri dan lega bahwa ada hikmat mengapa Tuhan memilih saya untuk lulus semua tes ini," ujar Nur.
Masih dikutip dari Harian Metro, Nur adalah lulusan Media dan Komunikasi di Universitas Teknologi Shah Alam (UiTM), Malaysia.
Sulit baginya untuk menerima kondisinya saat ini, apalagi saat berada di ketinggian.
Yang membuatnya sedih adalah karena kondisinya ini membuatnya tak bisa banyak membantu kedua orang tuanya.
"Saya akui bahwa saya tidak dapat membantu ibu dan ayah saya di dunia tetapi di masa depan saya mungkin dapat membantu mereka," papar Nur.
Ditengah keterbatasannya itu, Nur mengaku memiliki seorang motivator panutan.
Meski pengelihatannya hilang, Nur kerap mengisi waktu dengan mendengarkan radio.
Salah satu Motivator panutannya adalah Ustazah Hazlina (Abd Razak)
“Ini adalah obat untuk kerohanian saya, yang dapat membantu saya menjalani kehidupan yang positif.
"Aku tidak bisa melihat, apalagi menonton televisi. Hanya mendengarkan radio dan mengikuti segmen Ustazah Hazlina (Abd Razak) membuat saya bersemangat dan pendorong untuk terus hidup, ”kata Nur.